Kader PDIP Daerah Tegaskan Tak Akan Tinggal Diam Usai Dokumen Partai Ikut Disita KPK
TIKTAK.ID – Jajaran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diketahui memprotes keras tindakan Kompol Rossa Purba Bekti, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyita sejumlah barang yang sedang dibawa oleh asisten Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kusnadi, beberapa waktu lalu.
Adapun salah satu barang yang turut disita yakni buku catatan milik Hasto yang di dalamnya berisikan berbagai agenda maupun strategi kepartaian.
“Karena di situ juga ada dokumen partai. Yang dipegang oleh Kusnadi adalah dokumen partai, surat itu, rahasia-rahasia partai. Oleh sebab itu, kami sebagai kader merasa keberatan. Itu rahasia-rahasia partai berada di situ,” ujar Ketua DPD PDIP Provinsi NTB, Rahmat Hidayat di sekolah partai, Lenteng Agung, Jakarta, pada Jumat (14/6/24), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Soal Kasus Harun Masiku Kembali Ditangani, KPK: Tidak Dalam Rangka Agenda Politik, Hanya Kebetulan Saja
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD PDIP Maluku Utara, Muhammad Sinen. Sinen mengatakan bahwa penyitaan tersebut tidaklah mendasar. Sinen pun memastikan seluruh kader PDIP di daerah tidak akan tinggal diam melihat persoalan yang tengah terjadi ini.
“Maka kami akan protes. Kami bakal melakukan langkah-langkah protes mulai dari daerah-daerah seluruh Indonesia, kami akan bergerak,” tegas Sinen.
Sebelumnya, KPK sempat membeberkan alasan memanggil Kusnadi sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024 pada Kamis (13/6/24). Perkara itu terkait dengan kasus yang menjerat mantan Caleg PDIP, Harun Masiku.
Baca juga : TNI Tegaskan Siap Evakuasi 1.000 Korban Gaza untuk Dirawat di RI
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu mengeklaim pihaknya ingin melakukan klarifikasi mengenai barang yang telah disita KPK.
“Sebenarnya kepentingan kami memanggil Pak KS [Kusnadi] ini karena kan memang juga ada barangnya yang kami sita juga dari yang bersangkutan kalau tidak salah. Dan itu akan ditanyakan, artinya bakal diklarifikasi terhadap apa yang ada di dalamnya,” ungkap Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (13/6/24), mengutip CNNIndonesia.com.
Akan tetapi Kusnadi tidak hadir dalam jadwal pemanggilan saksi tersebut. Kusnadi mengaku masih trauma lantaran pernah dibentak oleh pihak penyidik. Pihak Kusnadi juga menyambangi Bareskrim Polri untuk menyampaikan laporan.
Baca juga : TNI Bersiap untuk Misi Perdamaian Gaza, Singapura dan Australia Minta Gabung
Dalam kesempatan itu, Asep turut merespons pernyataan Kusnadi yang mengaku trauma karena dibentak oleh penyidik.
“Ya, nanti kan diuji dan dilaporkan juga. Ini kan ada CCTV-nya, nanti dapat dilihat. Kita kan diuji di Komnas HAM, diuji tadi di Dewas, dan yang lainnya,” kata Asep.