TIKTAK.ID – Pada tahun 2018, terdapat Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menunjukkan tentang ibu hamil mengalami anemia atau kekurangan darah sekitar 48,9 %. Hasil riset tersebut menunjukkan peningkatan cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya sebesar 37,1 %.
Dari data tersebut, sekitar 84,6% ibu hamil yang rentan terkena anemia ada pada rentang usia 15-24 tahun. Lalu pada usia 25-34 tahun ada sekitar 33,7% , dan pada usia 35-44 tahun sebanyak 33,6%. Terakhir, pada usia 45-54 tahun terdapat sebesar 24%.
Seperti dilansir Taipei Times, gejala anemia atau kekurangan darah ini di antaranya adalah mudah lelah, mudah mengantuk, kehilangan energi, sering kebingungan, dan wajah yang tampak pucat.
Baca juga: Anemia Bisa Jadi Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
Tipe anemia yang sering terjadi pada ibu hamil adalah karena kekurangan zat besi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa para wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil wajib memenuhi kebutuhan zat besi tersebut. Hal ini serupa kejadian saat remaja, ketika wanita yang sedang menstruasi juga rentan mengalami anemia.
Sumber mineral paling penting untuk wanita hamil adalah zat besi juga. Sebab, zat besi dapat memproduksi sel darah merah yang bisa mengantarkan nutrisi ke janin dan mendukung perkembangannya.
Kekurangan sel darah merah juga bisa berakibat fatal, dan berpengaruh terhadap berat badan dan kecerdasan si bayi.
Baca juga: Hati-Hati, Gejala Sakit Jantung pada Wanita Sulit Dikenali
WHO memberikan saran kepada ibu hamil agar mengonsumsi asupan zat besi sekitar 30 mg hingga 60 mg setiap hari. Selain itu, untuk mencegah anemia juga diperlukan asam folat sebesar 0,4 mg.
Ada beberapa makanan yang mempunyai kandungan zat besi tinggi, di antaranya adalah daging merah, kerang jenis scallops, kerang jenis clam, dan sayuran seperti bayam serta brokoli. Dalam meningkatkan penyerapan zat besi, harus disertai dengan jenis makanan yang merupakan sumber vitamin C.
Tambahan lagi, Anda juga harus menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti teh dan kopi. Hal ini karena kafein menghambat penyerapan zat besi hingga 50 %. Maka hindari mengomsumsi kafein, sebab tubuh bisa kekurangan kebutuhan zat besi.