TIKTAK.ID – Demonstrasi besar-besaran telah membanjiri jalan-jalan di ibukota Irak, Baghdad, dengan ribuan orang menyuarakan kemarahan mereka pada kehadiran militer AS di sana.
Dini hari Jumat, kerumunan pengunjuk rasa – pria dan wanita, tua dan muda – mulai berkumpul di Al-Hurriya Square di pusat Baghdad, dekat universitas utama kota. Unjuk rasa anti-Amerika, dijuluki “Pawai Jutaan Manusia,” diserukan oleh Moqtada al-Sadr, ulama Syiah terkemuka Irak.
Beberapa mengenakan jubah putih, melambangkan kesiapan mereka untuk mati syahid, sementara yang lain memegang poster yang bertuliskan: “Kepada keluarga prajurit Amerika – bergegas untuk menarik anak-anak [Anda] dari negara kami atau persiapkan peti mati mereka! “
“Enyahlah, Enyahlah, Penjajah!” demonstran berteriak, sementara yang lain meneriakkan, “Ya untuk kedaulatan!”
Baca juga: Serangan Roket Beruntun Hantam Zona Hijau Baghdad, Sirine kedubes AS Berbunyi
Pasukan keamanan telah menutup jalan-jalan utama di ibukota, dan Zona Hijau kota itu – tempat bagi kantor-kantor kedutaan asing dan bangunan-bangunan pemerintah – dibarikade dengan tembok beton.
Belum ada laporan mengenai pengunjuk rasa menuju kedutaan AS, tetapi spanduk peringatan untuk tidak melewati barikade dilaporkan telah dipasang sebelumnya.
Demonstrasi itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Irak diguncang oleh serangan pesawat tak berawak Amerika di dekat bandara Baghdad, yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala Pasukan Rakyat Irak, bersama dengan beberapa pejabat lainnya.
Selain memicu peningkatan ketegangan militer dan serangan balasan Iran terhadap pangkalan-pangkalan AS di Irak, pembunuhan itu memicu kemarahan di antara orang-orang Irak yang melihat kehadiran pasukan Amerika selama 16 tahun di negara mereka sebagai perbuatan yang melanggar hukum.
Baca juga: Diminta Pergi oleh Parlemen Irak, AS: Kami Hadir di Irak untuk Selamanya
Pihak Pemerintah Baghdad, menyalahkan Washington karena melanggar kedaulatannya, dan pwra anggota parlemen telah mengeluarkan resolusi tidak mengikat yang meminta pemerintah untuk mengusir semua pasukan asing dari negara tersebut.
Media AS telah mengabarkan bahwa Pentagon telah merencanakan penarikan 5.000 tentaranya dari Irak, tetapi kemudian laporan-laporan ini secara resmi dibantah.