“Pusat operasi jaringan layanan ke masa mendatang. Scytalys berkomitmen pada pemberian solusi siap pakai yang bakal sepenuhnya memenuhi persyaratan Kementerian Pertahanan Indonesia,” sebut CEO Scytalys, Dimitris Karantzavelos.
Sejauh ini, Indonesia bukanlah negara satu-satunya di Asia yang membangun sistem C4ISR. Lebih awal lagi, telah dilakukan Pemerintah Jepang dan Korea Selatan. Di samping membangun sistem C4ISR, Scytalys juga pernah membangun sistem penglihatan malam dan pencitraan termal dengan nama Theon Sensors.
Baca juga: Ahok Beberkan Kekecewaan Jokowi, Soal Apa?
“Kami sangat menghargai pemberian kontrak ini, yang kami pandang penting secara strategis karena bakal memungkinkan TNI mendapatkan data yang tersistematis, teknologi, dan fasilitas C4ISR yang dibutuhkan membangun sistem pertahanan Indonesia,” lanjut Karantzavelos.
Scytalys mengungkapkan, C4ISR sangat diperlukan bagi negara mana pun di seluruh dunia termasuk Indonesia guna menghadapi peperangan modern. Sebab seluruh komando operasi selama perang bakal terletak pada satu pusat komando yang berjaringan.
Hak kuasa perusahaan raksasa Yunani terhadap pembangunan sistem Pertahanan di Indonesia diperoleh dari tender kompetitif terbuka yang bakal diterapkan dalam jangka waktu 3 tahun lamanya.