Hamid juga memaparkan skenario kedua, yakni pembukaan sekolah dilakukan secara parsial sesuai kondisi tiap-tiap daerah. Menurutnya, jika suatu daerah sudah dinyatakan aman dari Covid-19, sekolah bisa dibuka meski di daerah lain belum aman.
Meski begitu, ia menilai harus ada kepastian yang didukung data bahwa daerah tersebut betul-betul aman Covid-19, karena keselamatan siswa menjadi prioritas utama. Sementara daerah yang belum aman tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh.
Hamid menyatakan pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan sejak pertengahan Maret 2020 masih jauh dari sempurna. Namun hal itu menjadi satu-satunya jalan agar pendidikan tetap berlanjut pada masa pandemi ini.
Hamid menuturkan perlu ada strategi khusus agar pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung lebih efektif, terutama bagi siswa baru, jika PSBB diperpanjang. Ia pun menyarankan agar pertemuan awal untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mengingat siswa dan guru belum saling kenal. Bukan berarti dalam pertemuan awal itu satu kelas bersama-sama, tetapi bisa bergantian dengan mengacu protokol kesehatan.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyiapkan tiga skema yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2020/2021, yang menurut agenda akan dimulai 13 Juli 2020. Skema pertama, hanya sebagian sekolah yang dibuka dengan semua siswa belajar di sekolah. Skema kedua, hanya sebagian sekolah yang dibuka dengan sebagian siswa belajar di sekolah. Dan skema ketiga, semua sekolah dibuka, dengan sebagian siswa belajar di rumah.