TIKTAK.ID – Selama masa pandemi virus Corona (Covid-19), Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Namun, beberapa pernyataan Jokowi berbeda-beda, sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat.
Seperti dilansir IDN Times, berikut ini pernyataan kontradiktif Jokowi selama pandemi.
1. Jokowi meminta masyarakat di rumah saja pada Maret, dan mengajak masyarakat untuk aktif beraktivitas pada Mei.
Baca juga : Dahlan Iskan: Usul Ahok Bubarkan Kementerian BUMN, Ide Usang yang Dimunculkan Kembali
Saat awal pandemi di Indonesia, tepatnya pada 15 Maret 2020, Jokowi meminta masyarakat untuk melakukan aktivitasnya di dalam rumah.
“Dengan kondisi ini, saatnya kita untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah,” ujar Jokowi di Istana Bogor, Minggu (15/3/20).
Jokowi mengatakan dengan adanya momentum tersebut, masyarakat dapat saling menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan di dalam situasi yang genting seperti sekarang ini.
Baca juga : Gelora Dicap Dukung Dinasti Politik Gara-gara Dukung Anak dan Mantu Jokowi, Begini Dalih Fahri Hamzah
“Sekarang ini saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong-menolong dan bersatu-padu, gotong-royong. Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat, agar masalah Covid-19 dapat tertangani dengan maksimal,” terang Jokowi.
Namun pada 15 Mei 2020, Jokowi meminta masyarakat kembali beraktivitas di tengah pandemi Covid-19. Ia mengimbau masyarakat untuk kembali produktif dan hidup berdampingan dengan Covid-19.
2. Istilah new normal atau normal baru
Pernyataan Jokowi mengenai new normal juga sempat jadi sorotan publik. Pada 15 Mei 2020, Jokowi meminta masyarakat untuk kembali produktif, dan menyebut Indonesia harus siap dengan new normal atau normal baru di tengah pandemi.
Baca juga : Gelora Dicap Dukung Dinasti Politik Gara-gara Dukung Anak dan Mantu Jokowi, Begini Dalih Fahri Hamzah
Halaman selanjutnya…