TIKTAK.ID – Mungkin Anda pernah mengetahui kondisi pipi balita yang tiba-tiba membengkak. Hal itu bisa saja merupakan salah satu ciri penyakit gondok atau gondongan.
Gondok pada bayi atau balita sebenarnya bukan masalah umum, tapi dapat terjadi jika si kecil belum mendapat imunisasi campak, gondok, dan rubella (MMR). Bahkan, balita yang sudah divaksinasi, masih memiliki kemungkinan tertular virus.
Seperti dikutip Kompas.com dari Mayo Clinic, gondok adalah suatu infeksi virus yang memengaruhi kelenjar ludah. Biasanya, penyakit ini menyerang kelenjar ludah di bawah dan depan telinga.
Gondok muncul sebagai pembengkakan di bagian bawah telinga dan sepanjang rahang. Pembengkakan tersebut dapat muncul di satu atau kedua sisi wajah dan menimbulkan rasa nyeri. Penyakit ini bisa menyebar lewat air liur yang terinfeksi.
Tidak hanya bengkak pada pipi, gondok juga memiliki sejumlah gejala. Di antaranya demam, sakit kepala, sakit telinga, kehilangan nafsu makan, dan susah menelan.
Namun pada beberapa kasus, gondok tidak ditandai dengan pembengkakan rahang, melainkan bisa mengalami kondisi lain yaitu infeksi saluran pernapasan. Oleh sebab itu, Anda perlu segera ke dokter untuk memastikan apakah si kecil terkena penyakit gondok atau tidak jika mengalami gejala tersebut.
Jika balita belum divaksinasi, mereka dapat dengan mudah tertular gondok. Selain itu, bersentuhan dengan bagian tubuh penderita, seperti hidung dan mulut atau makan bersama, bisa mempercepat penularan gondok. Bahkan mainan yang terpapar penderita gondok berpotensi menjadi perantara virus.
Sebenarnya komplikasi penyakit gondongan jarang terjadi. Akan tetapi, virus gondok bisa saja memengaruhi bagian tubuh lain, yakni:
- Radang otak
Salah satu kondisi yang kerap terjadi yaitu radang otak atau yang disebut ensefalitis.
Radang otak sendiri adalah infeksi otak yang dapat menyebabkan flu ringan, lemas, halusinasi, kejang, sampai kehilangan kemampuan panca indera.
- Radang testis
Gondok bisa memicu komplikasi lain, yaitu orkitis atau radang testis. Kondisi tersebut akan menyebabkan kemandulan. Mengutip Medline Plus, orkitis bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi hampir tidak pernah terjadi pada anak laki-laki di bawah usia 10 tahun. - Radang ovarium
Pada anak perempuan yang sudah melewati usia pubertas, gondok bisa menimbulkan peradangan ovarium. Meski begitu, kondisi ini tidak menyebabkan kemandulan.