
TIKTAK.ID – Politikus Senior Amien Rais menilai saat ini Menko Polhukam, Mahfud MD sudah berubah jika dibandingkan dengan sebelumnya. Amien menyampaikan hal itu melalui akun YouTube pribadinya Amien Rais Official.
“Mahfud yang sekarang ini sudah berubah ya. Mengapa demikian? Wallahualam bissawab. Ya jadi sekarang jadi The Wrong Man For The Wrong Job, itu kritik saya,” ujar Amien, Sabtu (13/3/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Mulanya, pendiri Partai Ummat tersebut mengatakan bahwa saat ini kekuasaan negara telah dikalahkah oleh perusahaan-perusahaan transnasional. Amien juga menganggap ada begitu banyak perubahan yang terlihat dari Mahfud MD sesudah masuk Kabinet.
Baca juga : PKS Tuntut Jokowi Tolak Tegas Isu Presiden 3 Periode
“Saat ini kekuasaan negara sudah dikalahkan oleh MNC atau Multinational Corporation (korupsi multinasional) dan belakang lebih populer dikenal dengan nama TNC atau Transnational Corporation,” tutur Amien Rais, mengutip Pikiran-Rakyat.com.
Kemudian Amien mengutip pernyataan Mahfud bahwa 92% calon Kepala Daerah dibiayai cukong, sehingga menyebabkan adanya korupsi kebijakan.
“Masih kata Mahfud, korupsi kebijakan itu biasanya lisensi penguasaan hutan, lisensi tambang, serta lisensi-lisensi lainnya yang lebih merugikan masyarakat. Jadi ini Mahfud ketika masih bagus saya kira, masih bicara secara jujur. Tapi Mahfud sekarang sudah agak berbeda, bahkan jauh berbeda,” ucap Amien.
Baca juga : Siapa Pejabat Pertamina yang Dipecat Langsung oleh Jokowi?
Lantas Amien mengklaim kini Indonesia sudah menjadi Republik Mafia Indonesia. Sebab, ia menilai hampir segala bidang kehidupan bangsa sudah dicengkeram oleh para mafia.
“Ada mafia beras, mafia daging, mafia gula, mafia pupuk, mafia terigu, mafia cabai, mafia bawang, mafia minyak, mafia obat-obatan, mafia gas, mafia pajak, bahkan ada juga mafia olahraga yang mengatur skor pertandingan,” terang Amien.
Lebih lanjut, Amien turut menyinggung ucapan dari Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga : Fraksi Gerindra Ungkap Dugaan Pemotongan Dana Bansos DKI, Wagub: Gak Mungkin!
“Ahok itu juga pernah ngomong (di media) pada 26 Mei 2015, kalau Pak Jokowi tidak bisa jadi presiden kalau mengandalkan APBD. Saya ngomong jujur kok, jadi selama ini Bapak-bapak Ibu-ibu jadi mengetahui. Maka yang terbangun sekarang rumah susun, jalan inspeksi, dan waduk, itu semua adalah bantuan pengembang,” jelasnya.