TIKTAK.ID – Arsari Group, salah satu perusahaan milik adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengklaim sudah punya sejumlah proyek yang akan dikerjakan di kawasan dekat Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Hashim mengaku pada 2007 telah membeli tanah seluas 265.000 hektar (ha) di dekat Balikpapan. Dia mengatakan membeli tanah tersebut dari perusahaan kayu dan yang bergerak di sektor kehutanan dari Amerika Serikat (AS).
“Saya beli saat 2007, termasuk komplek yang ada dermaga untuk menampung kapal-kapal besar mengangkut kayu,” kata Hashim kepada awak media, Selasa (8/2/22), seperti dilansir CNBC Indonesia.
Baca juga : Wagub Riza Singgung Dampak Positif Pemindahan Ibu Kota untuk Jakarta
Kemudian pada 2013, Hashim memutuskan melepaskan seluas 93.000 ha untuk masyarakat dan Pemda setempat berupa Hak Pengelolaan Lahan (HPL) gratis. Artinya, masyarakat boleh memakai lahan itu seperlunya, dengan seizin dari Kepala Daerah yang menjabat.
Kini lahan yang dimiliki Hashim adalah Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 172.000 ha. Dia memanfaatkan tanah tersebut untuk melakukan reboisasi atau penanaman kembali pohon dan konservasi lahan hutan.
Selain reboisasi, Hashim punya sejumlah proyek lain, yang beberapa di antaranya juga bersinggungan dengan pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca juga : Begini Kronologi Sengketa Desa Wadas Berujung Represi Aparat Versi Ganjar
Hashim memaparkan, bakal mengelola pusat suaka untuk Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berlokasi di daerah Kenangan, Kalimantan Timur.
Hashim juga menggarap proyek air bersih, yang kemungkinan juga akan dialirkan ke IKN Nusantara. Dia menyebut nilai proyek air bersih yang dikembangkan PT Arsari Tirta Pradana tersebut mencapai hingga US$ 330 juta.
Menurutnya, proyek pengembangan air bersih ini sudah berlangsung sejak 2015-2016. Untuk itu, dia menegaskan proyek air bersih di Kaltim ini telah ada sebelum adanya rencana Pemerintahan Presiden Joko Widodo menetapkan Kaltim sebagai IKN baru.
Baca juga : AHY Pasang ‘Kuda-kuda’ Jelang Pemilu 2024
Hashim berencana mengalirkan proyek air bersih itu ke berbagai kota di Kaltim. Di antaranya Balikpapan, Samarinda, Bangun, Tenggarong, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan berbagai industri yang ada di sekitarnya.
Tidak hanya itu, Hashim sedang merencanakan proyek biofuel dengan perusahaan asal Amerika Serikat, LanzaTech. Dia mengklaim ditunjuk oleh LanzaTech untuk menjadi provider teknologi. Biorefinery sendiri adalah bidang terbarukan yang mengubah bahan baku (seperti tanaman, limbah kehutanan, dan proses- proses lain dengan-produk dan limbah) ke biomaterial yang berguna, biokimia dan bahan bakar bio dalam satu fasilitas terpadu.
“Mereka akan saya berikan mandat untuk merancang Biorefinery-nya, dan biorefinery-nya saya sudah hitung, tergantung beberapa parameternya. Bisa sampai US$ 200 juta hingga US$ 250 juta,” jelas Hashim.
Baca juga : Jokowi Resmikan Holding Danareksa, Untuk Apa?
“Jika kita perluas lagi, bisa sampai US$ 350 juta. Itu biorefinery terpisah dari air bersih, namun dua-duanya dimiliki perusahaan yang sama,” sambungnya.