TIKTAK.ID – Perundingan perdamaian di Afghansitan berjalan seperti siput. Meski sejak Februari lalu digadang-gadang, namun hingga detik ini perdamaian di negara itu masih sebatas angan. Namun kali ini kebuntuan itu sedikit mulai terkuak. Kabul disebut telah sepakat untuk melanjutkan pembebasan sisa tahanan Taliban.
Perundingan seharusnya sudah dimulai pada Maret lalu, namun berulang kali ditunda karena Taliban dan Pemerintah Afghanistan tak menemukan kata sepakat terkait pertukaran tahanan, termasuk ratusan tahanan anggota Taliban kelas kakap, tulis France24.
“Tahanan kami telah dibebaskan dan kami melihat ini sebagai langkah positif yang membuka jalan bagi dimulainya pembicaraan intra-Afghanistan,” kata Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen kepada AFP Selasa (1/9/20) malam.
Pejabat Taliban lainnya dari Komisi Penjara kelompok itu mengatakan 200 tahanan telah dibebaskan oleh Kabul sejak Senin (31/8/20) lalu.
Dia menambahkan, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan mereka, para militan telah membebaskan empat komando Afghanistan yang ditahan, menambahkan bahwa dua lagi akan dibebaskan pada Rabu (2/9/20).
Seorang pejabat senior Pemerintah Afghanistan mengatakan kepada AFP tanpa menyebutkan namanya bahwa “lusinan” tahanan Taliban telah dibebaskan pada Senin kemarin.
“Tahanan yang tersisa akan dibebaskan dalam beberapa hari ke depan,” katanya.
Delapan tahanan Taliban yang dibebaskan diarak di depan media lokal di Kandahar, benteng kelompok Taliban.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan AS-Taliban pada Februari, Kabul seharusnya membebaskan 5.000 militan dan Taliban dimaksudkan untuk membebaskan 1.000 tentara Afghanistan.
Kedua belah pihak memenuhi sebagian besar kewajiban mereka, namun Kabul sebelumnya telah menolak pembebasan 400 narapidana terakhir yang menurut Presiden Ashraf Ghani sendiri adalah “bahaya bagi dunia”.
Pada 9 Agustus, ribuan orang terkemuka Afghanistan menyetujui pembebasan 400 tahanan ini, termasuk banyak tahanan yang melakukan serangan brutal terhadap warga Afghanistan dan orang asing.
Pembebasan mereka ditentang oleh para pejabat di Paris dan Canberra karena mereka yang ada dalam daftar itu termasuk militan yang terkait dengan pembunuhan warga sipil dan pasukan Prancis dan Australia di Afghanistan.
Tidak ada penjelasan apakah anggota Taliban yang dibebaskan pada Senin itu termasuk mereka yang ditentang oleh Paris dan Canberra.
Kementerian Luar Negeri Afghanistan untuk Urusan Perdamaian mengatakan pada Selasa kemarin bahwa pihak berwenang telah mengambil semua upaya untuk memastikan pembicaraan damai segera dimulai.
“Upaya-upaya ini telah membuat kami lebih dekat dari sebelumnya untuk memulai pembicaraan langsung,” kata Juru Bicara Kementerian, Najia Anwari kepada AFP.
Mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai memuji dimulainya kembali pembebasan tahanan, melalui akun Twitternya dia menyebut langkah itu sebagai “langkah positif” menuju perdamaian di Afghanistan.
“Saya berharap langkah-langkah yang diperlukan akan diambil untuk membuka jalan bagi pembicaraan intra-Afghanistan dan bahwa delegasi dari kedua belah pihak akan segera bertemu,” cuitnya.