Di sisi lain, dugaan konspirasi jahat Amerika Serikat lewat NAMRU-2 di Indonesia ini seperti pernah juga disampaikan Pengkaji Geopolitik Global Future Institute (GFI), Hendrajit, berdasarkan pernyataan pakar intelijen dan mantan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) pada 1996-1998, Laksamana Muda (Purn) Subardo, yang meyakini bahwa NAMRU-2 merupakan sarana yang digunakan untuk operasi intelijen Angkatan Laut AS. Hal ini berdasarkan pengamatan dan pengalaman Laksamana Muda Subardo selama 30 tahun berkiprah di bidang intelijen.
Meski pernyataan Laksamana Muda Subardo tersebut diutarakan pada tahun 2008 silam, namun mengingat kompetensi dan otoritas beliau yang begitu lama berkecimpung di dunia intelijen, penilaian bahwa NAMRU-2 AS sejatinya merupakan sarana operasi intelijen Angkatan Laut AS berkedok lembaga penelitian penyakit-penyakit menular, kiranya masih tetap relevan hingga kini dan patut jadi bahan pertimbangan penting untuk mencegah laboratorium-laboratorium ala NAMRU-2 AS aktif dan beroperasi kembali di Indonesia. Apalagi saat ini, seluruh negara di dunia tak terkecuali Indonesia juga tengah menghadapi bahaya penyebaran virus Corona (COVID-19) yang mematikan.
Baca juga: Jokowi Keluhkan Sosok Di Balik Impor Migas, Fahri Hamzah: Ada Orang Lebih Kuat dari Presiden
Pada saat itu, desakan dan seruan Laksamana Muda Subardo agar masalah NAMRU-2 AS ditangani oleh Pemerintah dan Badan Intelijen Negara (BIN) menurut Global Future Institute (GFI) sangat tepat. Sebab kasus NAMRU-2 AS pada perkembangannya kemudian, bukan sekadar isu kesehatan, melainkan telah meluas lingkupnya menjadi isu politik dan keamanan nasional.
Apalagi dalam konsideran yang dinyatakan oleh Menteri Kesehatan Siti Fadhilah Supari ketika memutuskan penghentian NAMRU-2 AS pada Oktober 2009, menegaskan bahwa “Keberadaan NAMRU-2 AS telah mengganggu kedaulatan Indonesia. Sebab pusat penelitian NAMRU-2 itu telah digunakan untuk meneliti virus yang dilakukan Angkatan Laut AS.”
Seperti penuturan mantan Menteri Kesehatan Supari dalam bukunya yang berjudul “Saatnya Dunia Berubah”, Siti Fadhilah tidak sungkan menuduh pabrik farmasi AS dapat membuat senjata biologi melalui virus Flu Burung tersebut.
Baca juga: Fahri Hamzah Puji Jokowi Berani Pasang Badan Berlakukan Revisi Undang-Undang KPK
Halaman selanjutnya…