Menurut Arrmanatha, dalam pertemuan yang berlangsung terbuka dan interaktif, kedua Menhan bersepakat adanya penguatan kerja sama pertahanan. Hal itu akan dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama Bidang Pertahanan atau Defense Cooperation Agreement (DCA). Arrmanatha menyatakan kedua Menhan mendorong agar DCA dapat segera diselesaikan pada tahun ini sebagai framework kerja sama pertahanan ke depan.
Beberapa isu yang menjadi perhatian untuk DCA adalah kerja sama pelatihan dan pendidikan, pengembangan industri pertahanan, kerja sama dalam bidang sains dan teknologi industri pertahanan, kerja sama intelijen pertahanan, kerja sama operasi menjaga perdamaian, kerja sama misi kemanusiaan saat bencana, dan penanggulangan terorisme.
Arrmanatha menyebut Prancis sebagai negara yang memiliki industri pertahanan yang maju, dapat menjadi mitra strategis dalam upaya Indonesia memperkuat alutsista TNI serta mengakselerasi pengembangan industri pertahanan nasional.
Baca juga: Sri Mulyani Berhasil ‘Sikat’ 1,2 Triliun Uang Tommy Soeharto Eks Ipar Prabowo
Ia menjelaskan, langkah itu akan mendukung upaya menjadikan industri pertahanan nasional sebagai bagian dari rantai produksi global. Menurutnya, dalam konteks inilah Prabowo memberi perhatian khusus pada pengembangan industri pertahanan saat membahas kerja sama pertahanan kedua negara ke depan dengan Menhan Prancis.
Tidak hanya itu, selama berada di Paris pada 11-13 Januari, Prabowo telah melakukan serangkaian pertemuan dengan perusahaan industri pertahanan di bidang pesawat tempur, kapal, radar dan sistem avionic, serta amunisi.
Prabowo menegaskan Indonesia siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan perusahaan industri Prancis agar menjadikan industri pertahanan Indonesia sebagai bagian dari rantai produksi global alutsista.