
TIKTAK.ID – Tim Advokasi Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa pernyataan Amien Rais mengenai penembakan laskar Front Pembela Islam (FPI) blunder. Untuk diketahui, Amien sempat menyebut secara kelembagaan TNI dan Polri tidak terlibat kasus penembakan laskar FPI. Menurut penasihat hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, perkataan Amien itu prematur dan justru merugikan pihak korban.
“Pernyataan Amien Rais sangat blunder karena bisa merugikan tim dan korban serta keluarganya, sebaliknya malah menguntungkan pihak lawan,” ujar Aziz, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (19/7/21).
Kemudian Aziz menilai ada dugaan kuat keterlibatan sejumlah jenderal dalam penembakan tersebut. Ia pun menyinggung sejumlah institusi, seperti Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri, ikut terlibat dalam peristiwa itu.
Baca juga : Nasib PPKM Darurat Akan Segera Diputuskan Pemerintah
Aziz menjelaskan, pernyataan Amien akan membuat penembakan laskar FPI seperti pelanggaran kriminal biasa. Ia juga menganggap pernyataan Amien menguatkan skenario rezim dan kepolisian terkait kejadian itu.
“Pernyataan Amien Rais kontraproduktif, sehingga menjadi celah untuk dimanfaatkan lawan. Rezim via Menko Polhukam Mahfud MD langsung kesenangan dengan pernyataan Amien Rais itu,” ucap Aziz.
Lantas Aziz mengklaim mantan pemimpin FPI, Rizieq Shihab, menolak pernyataan Amien Rais itu. Ia menerangkan, Rizieq tetap menganggap penembakan laskar FPI itu adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.
Baca juga : Anies: Separuh Warga Jakarta Pernah Terinfeksi Corona
“Imam Besar Rizieq Shihab tetap mendukung dan mengapresiasi kerja keras Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) untuk menyeret semua yang terlibat pembantaian KM 50 tanpa terkecuali ke pengadilan HAM nasional maupun internasional,” tuturnya.
Sebelumnya, Amien Rais pada 7 Juli silam, menyampaikan bahwa secara kelembagaan Polri dan TNI tak terlibat dalam peristiwa penembakan 6 orang laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50. Ia mengumumkan hal itu melalui peluncuran “Buku Putih” tentang peristiwa tersebut.
“Setelah membaca dengan baik, secara kelembagaan, ini penting, Polri dan TNI sama sekali tidak terlibat dalam skenario implementasi pelanggaran HAM berat itu,” tegas Amien saat peluncuran buku yang dilakukan secara daring.
Baca juga : Berikut Daftar Warga yang Boleh Keluar Daerah Saat Libur Iduladha
Merespons hal itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berterima kasih atas pernyataan Amien. Mahfud berpendapat, peristiwa itu bukan pelanggaran HAM berat jika tak ada keterlibatan TNI dan Polri. Ia melanjutkan, pelanggaran HAM Berat harus memenuhi unsur ada perencanaan yang sistematis dan terstruktur.