TIKTAK.ID – Ada-ada saja ulah para penjahat siber yang seperti tak ada henti-hentinya mencari celah untuk melancarkan aksi mereka. Kali ini dengan memanfaatkan topik virus Corona yang sedang hangat diperbincangkan publik, perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan file berbahaya yang menyamar sebagai dokumen terkait virus Corona.
Kaspersky mengungkapkan bahwa file berbahaya yang ditemukan menyamar dengan kedok file mp4, pdf, dan docx yang seolah membahas virus Corona. File-file tersebut menyamar sebagai video yang membahas cara melindungi diri dari virus, informasi terkini seputar ancamannya bahkan prosedur deteksi virus tersebut.
Baca juga: Jokowi Jawab Kritik China Soal Cara Indonesia Hadapi Virus Corona
Menurut Kaspersky, pada kenyataannya file-file tersebut berisi berbagai ancaman dari Trojan ke worm yang mampu menghancurkan, memblokir, memodifikasi atau menyalin data, serta mengganggu pengoperasian komputer atau jaringan komputer.
Analis Malware Kaspersky, Anton Ivanov mengatakan, virus Corona, yang sedang dibahas secara luas sebagai berita utama, telah digunakan sebagai umpan oleh para pelaku kejahatan siber.
Baca juga: Indonesia Jemput WNI dari China Gunakan Pesawat Berteknologi HEPA yang Mampu Isap Virus Corona
“Sejauh ini kami hanya melihat sejumlah 10 file unik, tetapi karena aktivitas demikian kerap terjadi dengan topik populer di media, maka kami memperkirakan kecenderungan ini akan bertambah,” prediksi Ivanov.
Menurut Ivanov, ketika masyarakat masih memiliki kekhawatiran akan kesehatan mereka, itu kemungkinan akan dimanfaatkan oleh penjahat siber dengan menyematkan Malware di dalam dokumen palsu tentang penyebaran virus Corona. Karena itu, masyarakat diimbau untuk menghindari tautan mencurigakan dan merujuk kepada sumber resmi.
Terkait virus Corona sendiri, Informasi terbaru per tanggal 1 Februari 2020 tercatat 11.953 kasus Virus Corona terkonfirmasi. Sebanyak 1821 kasus di antaranya dilaporkan dari Cina yang tersebar di 34 wilayah. Sedangkan total kematian tercatat 259 kasus (CFR 2,2%) yang seluruhnya terjadi di China.