TIKTAK.ID – Pengamat politik Ninoy Karundeng mengatakan bahwa isu kudeta Partai Demokrat yang dilontarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu adalah playing victim untuk menutupi kegagalannya dalam memimpin Partai Demokrat. Ia menilai dengan menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, maka dipastikan isu tersebut akan bisa menyasar Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“AHY adalah SBY, dan semua orang tahu ini,” ujar Ninoy melalui keterangan tertulis, Selasa (9/2/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Ninoy menyatakan kepemimpinan AHY terhadap Partai Demokrat hanya mengandalkan perintah “Pepo”. Menurutnya, hal itu mengakibatkan elektabilitas Demokrat terjun bebas. Ia menyebut dengan elektabilitas 3,2, maka Demokrat diperkirakan tamat pada 2029 karena gagal masuk parliamentary threshold pada 2024.
Baca juga : Anies Hapus Program Normalisasi Sungai DKI Cetusan Jokowi
“Lantas apa yang harus dilakukan AHY menurut titah SBY? Playing victim, sok dizalimi ala SBY-AHY, dan isunya kudeta Partai Demokrat yang melibatkan Moeldoko. Dengan menyeret Moeldoko, maka dua target bisa dicapai, termasuk menyerang Jokowi,” terang Ninoy.
“Caranya, AHY membusukkan Jenderal (Purn) Moeldoko yang notabene merupakan salah satu benteng Jokowi berlatar belakang TNI selain AM Hendropriyono dan LBP. Moeldoko adalah orang penting Jokowi, jadi taktik politik AHY yakni mengadu domba Jokowi dan Moeldoko,” imbuh Ninoy.
Ninoy memaparkan, tujuan AHY melontarkan isu kudeta Demokrat yaitu memisahkan Moeldoko dari Jokowi. Sebab faktanya, kata Ninoy, Jokowi yang sipil memerlukan dukungan militer.
Baca juga : Polri dan KPK Sepakat Perkuat SDM Hingga Joint Investigasi
“AHY yang baperan memiliki harapan. Dia menjadi alat proxy musuh Jokowi, dan berharap dengan dipecatnya Moeldoko, salah satu benteng Jokowi berlatar belakang TNI dapat tumbang,” tutur Ninoy.
Ia melanjutkan, AHY yang menggoreng isu kudeta internal Demokrat sampai menyurati Jokowi pun tampak tidak nyambung. Ia berpendapat demi menyelamatkan diri dan keluarga, apapun akan dilakukan termasuk yang musykil sekalipun.
“Momen pemicu isu kudeta juga sepele, Moeldoko diajak ngopi bareng dengan politisi Demokrat anti AHY. Moeldoko foto bersama, tanpa membuat pernyataan apa pun, dan hanya mendengar curhatan politisi Demokrat. Tapi AHY tidak tahu pergaulan elite politikus antarpartai, ‘di atas tertawa minum wine, di bawah biarkan saling tikam’,” ucap Ninoy.