Oleh sebab itu, Novel menyatakan PA 212 meminta kepada stasiun televisi untuk bisa menayangkan film G30S/PKI secara serentak. Ia menilai penayangan film tersebut bertujuan agar masyarakat bisa tetap menjaga jarak dan tidak berkerumun untuk melakukan nonton bareng.
“Kalau memang masih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka bisa live streaming. Kami pun meminta seluruh stasiun TV serentak menayangkan film itu. Dengan begitu, bisa membantu masyarakat agar tidak keluar rumah,” tegas Novel.
Sebelumnya, Yudian menyampaikan bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama, bukan kesukuan. Menurutnya, hal itu terkait dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang mereduksi agama sesuai dengan kepentingannya sendiri dan bertentangan dengan Pancasila.
Baca juga : Makjleb! Alasan Sesungguhnya Febri Diansyah Mundur dari KPK ini Kagetkan Publik
Kemudian pernyataan Yudian viral dan menuai kritik dari berbagai kalangan. Setelah itu, Yudian memberikan klarifikasi soal pernyataannya tersebut.
Mengutip Republika, Rabu (12/2/20), Yudian menjelaskan bahwa yang ia maksud bukanlah agama secara keseluruhan, tapi mereka yang mempertentangkan agama dengan Pancasila. Ia beranggapan, dari segi sumber dan tujuannya, Pancasila itu religius atau agamis.
“Karena kelima sila itu dapat ditemukan dengan mudah di dalam kitab suci keenam agama yang sudah diakui secara konstitusional oleh Indonesia,” terang Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu, Rabu (12/2/20).