TIKTAK.ID – Belakangan ini, model kepemimpinan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini terus menjadi sasaran kritik, bahkan tak jarang bikin gerah elite politik. Usai anggota DPR, Fadli Zon, giliran Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) ikut melontarkan kritik terhadap langkah Risma. Melalui akun Twitter-nya, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut bukan tugas Mensos untuk mewacanakan penyebab erupsi Gunung Semeru, atau ikut membungkus nasi untuk korban banjir.
HNW mengatakan bencana alam makin banyak dan luas, sehingga Mensos lebih baik segera membuat kebijakan-kebijakan yang solutif dan visioner. Ia juga menyarankan Risma untuk memperbaiki data-data bantuan sosial (bansos) agar rakyat benar-benar terbantu, dan Risma bisa husnul khatimah sebagai menteri.
Merespons hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai sebagai seorang politikus, cuitan HNW sejatinya biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa. Terlebih, kata Karyono, sebagai wakil rakyat, dia memiliki hak untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap jalannya pemerintahan, meski fungsi pengawasan di DPR sudah ada pembagian dalam alat kelengkapan dewan.
Baca juga : Respons BMKG Soal Suara Dentuman Keras di Bali
“Dalam negara demokrasi, kritik memang bukan sesuatu yang haram. Tapi yang menarik bukan itu, melainkan maksud terselubung di balik kritik terhadap Risma. Sebaliknya, barang kali yang menarik juga yakni mengungkap apa motif di balik sepak terjang Risma belakangan ini,” ujar Karyono, seperti dilansir SINDOnews, Sabtu (23/1/21).
Menurut Karyono, bukan sepak terjang Risma yang menempuh jalan turun ke bawah atau blusukan yang menjadi persoalan. Ia menyatakan hal itu lebih pada dimensi politis, yaitu adanya premis bahwa Risma diduga memiliki agenda terselubung bakal maju di Pilkada DKI Jakarta melawan petahana Anies Baswedan.
Mantan peneliti LSI Denny JA ini menganggap ada semacam kekhawatiran jika figur Risma dapat mendelegitimasi kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sehingga berpotensi menggerus pamor Anies. Apalagi, lanjutnya, nama Anies sempat disebut-sebut sebagai salah satu calon presiden 2024.
Baca juga : Sebut Jokowi Ciptakan Kerumunan Saat Bagikan Nasi Kotak, Refly Harun Singgung Rizieq Hingga Raffi Ahmad
“Jadi wajar kalau lawan politik Risma mencoba melakukan propaganda untuk menghadang laju Risma dengan cara melontarkan kritik, bahkan mencibir mantan Wali Kota Surabaya itu,” terangnya.