TIKTAK.ID – Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan militer AS mulai sakit dan lelah untuk tetap siaga. Dengan kata lain, mereka stres dan ketakutan terus-menerus dihantui ancaman pembalasan Iran atas pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani yang tidak pasti bakal terjadi kapan dan di mana.
Juru Bicara Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Remezan Sharif mengatakan bahwa Iran yang akan menentukan kapan dan di mana harus melakukan pembalasan setimpal terhadap AS.
“Iran masih memiliki kesempatan untuk membalas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, mendiang Komandan Pasukan Quds IRGC. Ini pasti akan terjadi, dan akan berlangsung pada waktu dan tempat yang tepat,” kata Jenderal Senior itu.
“Tindakan pembalasan ini harus memiliki efek paling besar pada musuh dan harus mendapatkan dukungan terbesar dari dunia Islam,” tambahnya.
“Sementara AS menunggu untuk melihat Iran membalas pembunuhan jenderal Qassem Soleimani, pasukan mereka (AS) sakit dan lelah untuk tetap siaga,” katanya.
Dia juga mencatat kemungkinan AS akan membuat kesalahan lain terkait Iran.
“Teheran percaya, bukan tidak mungkin bagi AS untuk melakukan tindakan bodoh lainnya terhadap Iran,” kata Jenderal Sharif.