Kenali Mitos dan Fakta Soal Cara Vaksin Bekerja

TIKTAK.ID – Salah satu mitos yang hingga kini masih banyak beredar di masyarakat yakni anggapan vaksinasi berarti memasukkan virus atau bibit penyakit ke dalam tubuh. Padahal, faktanya bukan demikian.
Vaksin memang dirancang untuk meniru infeksi. Akan tetapi hanya dalam bentuk antigen, yaitu bagian kecil dari patogen (seperti protein virus), bukan keseluruhan virus penyebab penyakit.
Tujuan utama vaksinasi sendiri yakni merangsang tubuh untuk membentuk antibodi — protein khusus yang dibuat oleh sel B, sejenis sel darah putih, ketika mendeteksi zat asing dan berbahaya (antigen) di dalam tubuh. Antibodi tersebut bakal menjadi bagian penting dari respons imun tubuh saat menghadapi infeksi di masa depan, sehingga penyakitnya tak akan menyebabkan keparahan.
Baca juga : Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2 dengan Latihan Kekuatan
“Antibodi bersifat sangat spesifik terhadap antigen tertentu, namun supaya tubuh bisa memilikinya, sistem imun perlu ‘dilatih’ lebih dulu lewat vaksinasi. Dengan vaksin, tubuh diperkenalkan pada antigen sehingga dapat membentuk antibodi yang siap digunakan saat ada infeksi sungguhan,” ujar dr. Dirga Sakti Rambe, Sp.PD, seorang ahli vaksin, seperti dilansir Kompas.com.
Sebaliknya, bila seseorang membentuk antibodi lewat infeksi alami, maka ia harus terlebih dahulu mengalami penyakit tersebut. Hal itu dapat berisiko, lantaran infeksi bisa menyebabkan komplikasi, baik ringan maupun berat. Contohnya virus polio, mampu menyebabkan kelumpuhan permanen atau infeksi tuberkulosis yang bisa menimbulkan kerusakan paru-paru dan menyebar ke organ lain.
Dengan vaksinasi, maka tubuh memperoleh “latihan” guna mengenali dan melawan infeksi tanpa harus mengalami sakit yang berbahaya. Usai terbentuk, antibodi akan bekerja dengan cara mengikat antigen virus atau racun, sehingga tidak bisa menginfeksi sel tubuh, menetralkan patogen, menandai musuh agar bisa dihancurkan oleh sel-sel imun lainnya, dan mengaktifkan sistem pertahanan tubuh lainnya untuk melawan infeksi secara menyeluruh.
Baca juga : Tidur Tengkurap Mampu Redakan Ngorok? Ini Kata Dokter
Imunisasi adalah salah satu intervensi kesehatan paling efisien dalam mencegah penyakit. Berdasarkan data WHO, vaksinasi telah menyelamatkan sekitar 3,5 hingga 5 juta jiwa setiap tahun dari penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.
Meski begitu, masih banyak orangtua yang ragu memberikan imunisasi kepada anaknya. Data WHO pada 2023 melaporkan, 14,5 juta anak di dunia tidak mendapatkan imunisasi sama sekali. Indonesia bahkan menempati peringkat keenam tertinggi, dengan 1,3 juta anak belum menerima imunisasi.
Adapun sejumlah alasan yang sering muncul antara lain kekhawatiran akan efek samping vaksin, anggapan bahwa imunisasi tidak penting, sampai penyebaran informasi yang salah di masyarakat.










