TIKTAK.ID – Wakil Presiden, Ma’ruf Amin menilai terjadinya kenaikan kasus Virus Corona (Covid-19) usai penerapan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) alias New Normal disebabkan masyarakat kurang menaati protokol kesehatan.
“Dulu namanya New Normal, sekarang AKB. Tapi setelah kebijakan tersebut kita lakukan, soal Covid juga yang saya lihat kenapa [kasus] masih naik? Hal itu karena masyarakat kurang menaati protokol kesehatan,” ujar Ma’ruf ketika menggelar pertemuan dengan pimpinan organisasi masyarakat Islam di Istana Wakil Presiden, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (18/7/20).
Kemudian Ma’ruf menyebut awalnya Pemerintah menerapkan kebijakan AKB karena melihat perkembangan penurunan kasus penularan Corona di Indonesia. Ia menyatakan AKB diterapkan untuk memulihkan perekonomian Indonesia yang sempat memburuk akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca juga : Tegaskan Tak Sudi Korupsi, Hashim Ceritakan Temuan Prabowo Soal Mark Up Proyek 10 Kali Lipat
“Jadi sebenarnya semula kami melihat ada penurunan. Oleh sebab itu diberlakukannya dulu namanya New Normal, sekarang AKB,” terang Ma’ruf.
Ma’ruf pun menekankan bahwa pemulihan perekonomian di tengah pandemi juga sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat. Jika tak dilakukan, kata Ma’ruf, maka kondisinya akan lebih berbahaya lagi.
Ma’ruf juga menegaskan bahwa Pemerintah sedang berupaya menekan bahaya Covid-19 dan bahaya keterpurukan ekonomi secara bersamaan.
Baca juga : Jokowi: Tak Pakai Masker Kena Denda!
“Masyarakat jangan terpapar dan terkapar, tapi yang jadi masalah sekarang adalah kepatuhan masyarakat,” ucap Ma’ruf.
Tidak hanya itu, Ma’ruf lantas meminta kepada para ulama agar tak memandang virus Corona sebagai bentuk rekayasa atau konspirasi. Ia menyebut virus Corona merupakan ancaman yang nyata dan telah menimpa sekitar 215 negara di dunia saat ini.
“Saya harap di antara kita yang mempersoalkan seperti ini ada rekayasa, konspirasi, saya kira tidak perlu mempersoalkan ini konspirasi atau apa, karena yang kita hadapi sekarang menyelamatkan umat,” tutur Ma’ruf.
Baca juga : Berani Banget! Sandiaga Uno Cerita Pernah Tolak Kemauan Prabowo Subianto
Seperti diketahui, jumlah kasus positif Corona di Indonesia hingga Jumat (17/7/20) tepat berada di bawah China dan nyaris melampaui negara tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pada Jumat, kasus positif Covid-19 bertambah 1.462 orang, sehingga total menjadi 83.130 orang.