
TIKTAK.ID – Presiden AS, Joe Biden kembali mengatakan bahwa pemerintahannya tidak mencari konfrontasi dengan Beijing. Namun, langkah-langkahnya baru-baru ini -seperti latihan militer di Laut China Selatan dan pakta militer AUKUS yang baru (jelas-jelas menargetkan China) dapat membuat orang meragukan perkataannya, seperti yang dilansir Sputnik.
Biden mengatakan Amerika Serikat tidak sedang mencari perang dingin dengan China, tetapi tidak akan menyerah pada posisinya.
“Saya tidak ingin perang dingin dengan China. Saya ingin China memahami bahwa kami tidak akan mundur dan mengubah pandangan kami,” kata Biden di balai kota kepada CNN, Kamis (21/10/21).
“China, Rusia, dan seluruh dunia tahu kami memiliki militer paling kuat dalam sejarah dunia,” tambahnya.
Biden juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan membela Taiwan jika China menyerang pulau itu.
“Ya, kami memiliki komitmen untuk melakukan itu,” katanya.
Calon Duta Besar AS untuk China, Nicholas Burns mengatakan selama dengar pendapat konfirmasinya pada Rabu bahwa China merupakan ancaman keamanan terbesar bagi Amerika Serikat dan dunia demokrasi, dan tidak seperti Washington, Beijing tidak memiliki sekutu yang nyata.
Burns meminta Kongres dan Pemerintahan Biden untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan penyediaan senjata ke Taiwan untuk mempertahankan diri dari China.
Pada 7 Oktober, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Marinir AS dan pasukan operasi khusus AS telah diam-diam melatih tentara Taiwan di pulau itu untuk mempertahankan diri dari kemungkinan agresi dari China. Laporan itu mengatakan tentara AS telah beroperasi di Taiwan setidaknya selama satu tahun. Selama waktu itu mereka telah melakukan pelatihan untuk unit pasukan darat Taiwan sebagai cara untuk mempersiapkan mereka menghadapi ancaman yang datang dari China.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan bahwa China mungkin akan melakukan invasi skala penuh ke negara pulau itu pada tahun 2025.
China dalam beberapa hari terakhir telah mengirim hampir 150 pesawat militer ke dekat Taiwan sementara AS dan pasukan sekutu lainnya melakukan Latihan militer di Laut China Selatan.