TIKTAK.ID – Juru bicara presiden, Fadjroel Rachman menampik adanya pembicaraan reshuffle atau perombakan pada Kabinet Indonesia Maju, ketika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima petinggi enam partai koalisi, termasuk Partai Amanat Nasional (PAN) di Istana pada pekan lalu.
Fadjroel menyebut pembahasan reshuffle tersebut hanya menjadi hak prerogatif dari Jokowi selaku presiden. Ia pun menegaskan pembahasan itu tidak dibicarakan dalam pertemuan dengan seluruh pimpinan partai.
“Tidak ada pembicaraan mengenai reshuffle. Reshuffle itu hak prerogatif presiden. Namun saya sampai hari ini mengatakan presiden dan seluruh menteri dalam Kabinet Indonesia Maju itu fokus menangani Covid, terutama perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan kesehatan,” ujar Fadjroel di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (29/8/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Ketum PAN Diam-Diam Temui Ridwan Kamil, Terkait Pilpres?
Kemudian Fadjroel mengatakan bila memang ada perombakan pada Kabinet sekarang ini, maka hal itu akan disampaikan sendiri oleh Jokowi selaku presiden.
“Jadi kalau nanti misalnya ada reshuffle atau perombakan Kabinet, maka yang akan menyampaikan langsung adalah presiden. Saya hanya akan menyampaikan atau menjelaskan usai presiden berbicara kepada publik. Tapi hingga hari ini semuanya bekerja sepenuhnya,” tegas pria berusia 57 tahun itu.
Lebih lanjut, menanggapi pertemuan seluruh koalisi di Istana Bogor, Fadjroel mengklaim Jokowi hanya membahas mengenai penanganan Covid-19 di Indonesia. Ia menyebut salah satunya yakni perkembangan ekonomi nasional.
Baca juga : Riza Patria: Pertemuan Anies dengan 7 Fraksi Tak Bahas Upaya Cegah Interpelasi
“Kemarin saya sudah bicara dengan Waketum PAN, Yandri Susanto. Dalam pertemuan di Istana Bogor itu, Presiden mengundang enam Ketum dan Sekjen parpol koalisi, sekaligus mengundang Pak Zul sebagai wakil dari PAN,” terang Fadjroel.
“Pada intinya, Presiden berbicara mengenai bagaimana penanganan Covid, termasuk tentang sekolah tatap muka. Jadi kemarin Presiden menyampaikan semua bagaimana penanganan Covid sehingga bisa diketahui oleh para parpol,” sambung Fadjroel.
“Kemudian juga membahas terkait perkembangan ekonomi nasional yang sudah tumbuh pada kuartal II, yakni sebesar 7,7 persen. Selain itu, membicarakan pemindahan Ibu Kota Negara baru karena Presiden akan menyerahkan surat ke DPR,” imbuh mantan Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk tersebut.