TIKTAK.ID – Mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, anggota TNI telah terpapar radikalisme. Yakni sejumlah tiga persen yang berarti 16 ribu dari 550 ribu personel.
Data itu pun ditanyakan Anggota DPR dari PKS ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun keduanya tidak dapat menjawab dengan tegas mengenai data yang diungkap Ryamizard.
Menanggapi hal itu, Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta justru masih belum percaya sepenuhnya terkait hal tersebut.
Baca juga: Tren Baru Terorisme Libatkan Keluarga
“Waktu rapat dengan Menhan (Prabowo Subianto), dengan Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto), saya tanyakan sebetulnya. Tapi ternyata tidak ada jawaban yang clear data itu darimana atau definisinya apa,” jelas Politikus PKS tersebut.
Menghitung tiga persen dari jumlah anggota TNI, Sukamta mengatakan sebanyak 16 ribu dari 550 ribu personel.
Sukamta menambahkan, jika jumlah itu tepat, yakni 16 ribu anggota TNI terpapar radikalisme maka hal itu akan berbahaya bagi NKRI.
Baca juga: Mahfud MD: Jaringan Kelompok Teroris di Medan Harus Diburu
Karena bahkan saat menangani teroris yang jumlahnya tak sampai 10 orang saja, cukup menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Apalagi jika harus menghadap radikalisme personel militer yang berjumlah 16 ribu orang.
“Bayangkan kalau 16 ribu tentara itu terpapar radikalisme, angka yang besar sekali. Republik ini bisa bubar oleh 16 ribu tentara,” ujar politisi kelahiran Klaten itu.
Baca juga: Waspada Paham Radikal, Akun Medsos CPNS Akan Diperiksa