“Tampaknya Jaksa Agung dan pihak terkait yang terlibat dalam gugatan ini telah menyalahartikan layanan kami,” kata Jose.
Jose mengklaim pihaknya selalu memperhatikan fitur privasi dan kontrol lebih kepada penggunanya terkait fitur perekaman lokasi. Ia mengaku Google selalu menyematkan fitur privasi ke dalam produk yang mereka buat, serta memberikan kebebasan untuk mengontrol data lokasi.
“Kami berharap bisa meluruskan dugaan tersebut,” ucapnya.
Di sisi lain, ini bukan kali pertama Google dituntut sejumlah pihak terkait kebijakan pengumpulan data yang diterapkannya. Mengutip KompasTekno dari Cnet, Minggu (31/5/20) pada Februari lalu, Jaksa Agung negara bagian New Mexico, Hector Balderas ikut menuntut Google atas dugaan penyimpangan privasi anak-anak lewat platform edukasi.
Sekelompok Jaksa Agung di AS yang dipimpin oleh Jaksa Agung negara bagian Texas, AS Ken Paxton, dikabarkan tengah menginvestigasi sistem online advertising yang diterapkan Google. Setelah menyelesaikan proses investigasi, mereka berencana melayangkan tuntutan ke Google menjelang akhir 2020.