Demokrat Sindir Tajam Anies-Cak Imin yang Masih Pakai Nama Koalisi Perubahan
TIKTAK.ID – Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syaiful Huda mengatakan bahwa pihaknya dan Partai NasDem hampir menyetujui nama Koalisi Perubahan yang mengusung duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Demokrat lantas menyindir kubu Anies-Cak Imin yang masih menggunakan tagline “Perubahan”.
“Kami ini sudah move on dari Anies Baswedan dan telah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Jadi, agak kehilangan memori mengenai hal itu. Karena diingatkan, nama Koalisi Perubahan tetap dipakai oleh Pak Anies. Mungkin karena beliau sedang kehilangan kreativitas,” ujar Deputi Balitbang DPP Demokrat, Syahrial Nasution, pada Jumat (8/9/23), seperti dilansir detik.com.
Syahrial menjelaskan bahwa sebelum Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP lahir, Demokrat sudah memposisikan diri dan menggunakan tagline “Perubahan dan Perbaikan”. Dia pun menduga sikap Anies-Cak Imin yang tetap menggunakan tagline perubahan bisa jadi karena bisikan spiritual.
Baca juga : Usai Usulkan Gibran Jadi Cawapres, Relawan Prabowo Juga Ingin Putri Gus Dur Pimpin Timses
“Atau barangkali juga ada bisikan melalui misalnya, pandangan spiritual, wallahualam,” ucap Syahrial.
Senada dengan Syahrial, Deputi Bappilu Demokrat, Kamhar Lakumani menyebut tagline “Perubahan dan Perbaikan” sudah sejak lama dipresentasikan Partai Demokrat, jauh sebelum penjajakan serta pembicaraan koalisi.
“Sebelum Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai NasDem pada Oktober 2022 silam,” tutur Kamhar.
Kamhar melanjutkan bahwa wajar bila ada kader Partai Demokrat yang kemudian mempertanyakan tetap digunakannya nama Koalisi Perubahan setelah Partai Demokrat memutuskan keluar. Kamhar menganggap tagline kubu Anies-Cak Imin tak tepat, lantaran kedua pengusungnya, NasDem dan PKB, merupakan bagian dari pemerintahan saat ini.
Baca juga : Soal Pemeriksaan Cak Imin oleh KPK, Eks Ketua KPK: Nuansa Politiknya Keras!
“Lagi pula paket Anies-Muhaimin yang motor utamanya NasDem dan PKB sangat tidak tepat memakai nama ini. Perubahan merupakan simbol antitesis terhadap kekuasaan saat ini. Sedangkan kedua partai ini selama dua periode Pemerintahan Jokowi berada di dalamnya,” jelas Kamhar.
“Jadi bila terus menggunakan nama Koalisi Perubahan, bukan hanya tak orisinil, malah lebih tepatnya diterjemahkan sebagai ‘antitesis’ kenyataan. Katanya perubahan, tapi nyatanya di pemerintahan. Pembajakan atas gerakan perubahan,” sambung Kamhar.
Di sisi lain, Partai NasDem mengeklaim bakal membahas usulan pergantian koalisi pengusung Anies-Cak Imin setelah Ketua Umum NasDem, Surya Paloh pulang ke Tanah Air dari London.
Baca juga : Politisi PDIP Bahas Peluang Khofifah dan Ridwan Kamil di Bursa Cawapres Ganjar
“Tunggu ketua umum saya kembali ke Tanah Air baru dapat ditentukan pakai nama apa nantinya,” kata Ahmad Sahroni, mengutip Tempo.co, Sabtu (9/9/23).