Demokrat Desak Setop Kriminalisasi Pengkritik Pemerintah Terkait Kasus Rocky Gerung
TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman mendesak agar kriminalisasi terhadap pihak yang melontarkan kritik terhadap penguasa dihentikan. Benny menyampaikan hal itu di tengah ramainya laporan terhadap akademisi Rocky Gerung, imbas mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Benny menilai masyarakat mestinya bersyukur ada pihak yang masih berani melontarkan kritik terhadap penguasa.
“Mencari orang yang mau dan berani mengkritik kekuasaan di zaman sekarang sulitnya setengah mati, sesulit memasukkan burung onta ke lubang jarum,” cuit Benny lewat akun Twitter pribadinya, @BennyHarmanID, pada Minggu (6/8/23), seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : Khofifah Ungkap Beberapa Parpol Komunikasi Soal Pinangan Cawapres
Benny bahkan menganggap perlu insentif khusus yang disediakan supaya ada pihak yang berani mengkritik Pemerintah. Dia berpendapat hal itu dilakukan melalui memenciptakan iklim sosial yang sehat, sehingga kritik kekuasaan dapat tumbuh dan berkembang.
“Kritik dan para pengkritik yang bermutu hanya bisa tumbuh bila ada iklim politik yang sehat dan demokratis. Jadi hentikanlah upaya membuli dan kriminalisasi terhadap para pengkritik!” tegas Benny.
Tidak hanya itu, Benny menyebut pernyataan yang Rocky Gerung sampaikan ke Presiden Jokowi bukan hinaan, namun bentuk kritik terhadap kekuasaan. Untuk diketahui, Rocky dianggap menghina Jokowi lantaran menyebut “bajingan tolol” dalam kritiknya kepada Jokowi.
Baca juga : Novel Baswedan Beberkan KPK Dihajar Habis Usai Ungkap Kasus ini
“Kritik Rocky itu merupakan kritik kekuasaan, bukan kritik pribadi. Sebab, beliau Presiden pilihan rakyat, kekuasaan yang ada padanya berasal dari rakyat bukan dari Tuhan. Karena dari rakyat asalnya maka rakyat, maka silahkan kritik setajam-tajamnya dan sekejam-kejamnya. Sekasar mungkin pun silahkan,” tutur Benny.
Sebelumnya, rekaman video viral memperlihatkan Rocky Gerung menyampaikan perkataan yang diduga menghina Presiden Joko Widodo. Dalam rekaman tersebut, Rocky Gerung menuding Jokowi hanya memikirkan kepentingan sendiri di penghujung masa jabatannya sebagai Presiden. Rocky lantas melontarkan kata kasar.
Imbas dari pernyataan itu, beberapa organisasi relawan Jokowi yang terdiri atas Barikade 98, Foreder, Sekber Jokowi Nusantara, ABJ, JPKP, SOLMET, Relawan Indonesia Bersatu, Barisan Pembaharuan, AKAR, Indonesia Hari Ini (IHI), SEKNAS, dan Bara JP, mendatangi Bareskrim guna membuat laporan. Akan tetapi, Bareskrim Polri telah menolak laporan tersebut.