TIKTAK.ID – Belakangan ini, kasak-kusuk soal kepemilikan saham Bali United tengah menjadi pembicaraan. Pasalnya, pada beberapa hari yang lalu, Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengunggah foto dirinya di depan kantor Bali United.
“Deal ya, @BaliUtd?” cuit Kaesang melalui akun Twitternya, seperti dilansir CNBCIndonesia.com.
Lantas Kaesang diisukan memiliki saham Bali United. Akan tetapi, berdasarkan cuitan-cuitan terbarunya di Twitter, Kaesang terkesan menyangkal bahwa dirinya memborong saham Laskar Tridatu.
Baca juga : Deretan Bansos Pemerintah Jokowi yang Bakal Cair Selama Maret 2021
Perlu diketahui, berdasarkan catatan Refinitiv, terdapat perubahan komposisi kepemlikan saham Bali United. Seorang pemilik saham bernama Miranda (investor perseorangan) menjual sebanyak 300.000 unit sahamnya, dan saat ini saham Bali United milik Miranda tersisa 14,84 juta unit (0,25%).
Namun apakah saham milik Miranda itu beralih ke Kaesang, masih belum ada yang tahu. Terlebih Kaesang sempat menyatakan dukungannya ke sebuah klub yang berlaga di Liga 2, yang kemungkinan besar adalah Persis Solo, tim kebanggaan masyarakat Surakarta.
Sekadar informasi, Bali United merupakan satu-satunya klub sepakbola di Tanah Air yang menjual saham di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan Persib Bandung (PT Persib Bandung Bermartabat) memang sudah lama menggulirkan wacana serupa, tetapi masih zonder eksekusi sampai detik ini.
Baca juga : Tak Terima Dipecat Demokrat, Jhoni Allen Gugat AHY ke Pengadilan
Di luar negeri sendiri, apalagi Eropa, klub sepakbola yang “melantai” di pasar saham bukan menjadi hal aneh. Di Inggris ada Manchester United, di Italia ada Juventus dan AS Roma, dan di Jerman ada Borussia Dortmund.
Hal itu karena sepakbola di Benua Biru sudah menjadi industri. Di sana, sepakbola bukan lagi sekadar olahraga agar sehat atau hiburan rakyat, melainkan bisnis dengan nilai luar biasa.
Laporan firma keuangan Deloitte menyebut 20 klub terkaya di Eropa meraup pendapatan sebesar EUR 8,2 miliar pada musim kompetisi 2019/2020. Menurut data kurs tengah transaksi Bank Indonesia tertanggal 2 Maret 2021, EUR 1 setara dengan Rp17.217,76. Artinya, EUR 8,2 triliun setara dengan Rp141,18 triliun.
Baca juga : Saham Pemprov DKI di Pabrik Bir Delta Djakarta Anjlok Usai Jokowi Cabut Aturan Investasi Miras
Untuk itu, singgungan antara sepakbola dan pasar keuangan pun menjadi mungkin. Sebab, sepakbola telah menjadi industri yang bisa dikuantifikasi dengan uang.