TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya memutuskan menunda gelaran Formula E di Jakarta. Keputusan itu diambil setelah wabah virus Corona merebak dan pasien yang dirawat karena virus Corona bertambah signifikan dalam sepekan terakhir di Tanah Air.
Saat menyampaikan update Covid-19 di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3/20), Anies menjelaskan, pada 6 Juni 2020 Jakarta dijadwalkan sebagai tuan rumah gelaran Formula E. Namun dengan merebaknya virus Corona, penyelenggara Formula E Jakarta terus berkomunikasi dan memantau perkembangan Covid-19. Apalagi kegiatan Formula E atau nama resminya FIA Formula E Championship adalah sebuah kegiatan yang dihadiri oleh wisatawan internasional sehingga risiko yang mungkin terjadi terlalu besar bagi Jakarta jika begitu banyak wisatawan datang dari negara-negara yang memiliki kasus virus Corona.
Baca juga: Orang Terkaya RI ini Bilang Era Jokowi Ekonomi Melonjak Pesat, Benarkah?
”Dari perkembangan itu dan demi menjaga keselamatan, demi memastikan kesehatan warga Jakarta, karena kita menempatkan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama, maka kita memutuskan untuk menunda pelaksanaan Formula E pada bulan Juni,” kata Anies.
Dengan penundaan itu, waktu pelaksanaan balapan selanjutnya akan dibahas kemudian. Namun, pada bulan Juni nanti sudah ditetapkan bahwa Formula E tidak dilaksanakan.
“Apa lagi kegiatan Formula E ini adalah kegiatan yang mendatangkan wisatawan luar negeri, risiko mungkin terjadi [penularan virus Corona] terlalu besar bagi Jakarta,” tambah Anies.
Baca juga: PKS Minta Jokowi Tak Berlagak Sok Jadi Roro Jonggrang dalam Urusan Pindah Ibu Kota
Ia mengatakan Pemerintah DKI Jakarta tidak ingin mengorbankan keselamatan warga hanya demi dampak perekonomian dari ajang formula E.
“Memang Formula E ini punya dampak ekonomi yang besar, tapi bila punya risiko untuk warga, maka kita tunda,” tegasnya.
Jika bagi sebagian besar warga Jakarta, keputusan penundaan ini tergolong kabar menggembirakan, mungkin tidak demikian halnya bagi para buzzer dan haters yang selama ini getol menjadikan Formula E sebagai bahan “gorengan” untuk mendiskreditkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Mulai dari polemik lokasi balapan dan program revitalisasi Monas yang terus dibesar-besarkan, hingga soal biaya penyelenggaraan yang selalu dipersoalkan.
Artinya, saat ini hanya tinggal isu banjir Jakarta saja yang tersisa dan dapat mereka jadikan “senjata” utama untuk menyerang Gubernur DKI Jakarta tersebut. Namun, jika musim hujan nantinya berakhir dan Jakarta tak lagi dilanda banjir, kira-kira apa lagi yang bisa dijadikan sebagai alat membully dan memelintir?