TIKTAK.ID – Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, diketahui menampik pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah yang menyebut oposisi Pemerintah saat ini memble. Syarief mengatakan bahwa hingga kini Demokrat masih terus menyuarakan aspirasi publik.
“Saya pikir enggak [memble] ya, karena Demokrat, teman-teman wartawan juga tahu, kalau saya setiap hari bersuara kan,” ujar Syarief kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (9/11/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Syarief, Demokrat senantiasa memberikan masukan kepada Pemerintah.
Baca juga : Beri Sambutan di Forum Ijtima Ulama MUI, Mahfud MD Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama
“Jadi saya pikir itu keliru. Saya tidak tahu kalau di PKS, tapi di Demokrat kita konsisten tetap menyuarakan,” imbuh Syarief.
Untuk diketahui, Fahri sempat menggaungkan tagar #OposisiPlangaPlongo dan #OposisiMemble melalui akun Twitter miliknya, @Fahrihamzah.
iFahri menjelaskan, rakyat menggaji anggota DPR bukan untuk meminta maaf. Fahri juga menggemakan tagar #OposisiPenakut.
Fahri melakukan hal itu untuk mengkritik langkah PKS yang meminta maaf terkait langkah salah seorang anggotanya, Fahmi Alaydrus.
Baca juga : Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia Deklarasi Dukung Sandiaga Uno Capres 2024
Sebelumnya, Fahmi menyindir keinginan Ketua DPR Puan Maharani menjadi calon presiden (Capres) 2024, ketika interupsinya diabaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Senin (8/11/21).
“Senayan itu tempat orang yang digaji rakyat untuk berantem, bukan untuk minta maaf! #OposisiPenakut”, tegas Fahri, Senin (8/11/21) malam.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu, Fahri mengklaim pernah dicurhati Jokowi mengenai oposisi di Senayan yang lemah. Fahri menyatakan perbincangan tersebut terjadi saat dirinya bertemu dengan Jokowi.
Baca juga : Febri Diansyah Ragukan Komitmen Ketua KPK Firli Bahuri Usut Formula-E dan Bisnis PCR
Fahri menyebut Jokowi heran dengan oposisi yang tidak mengontrol kinerja Pemerintahan. Namun Fahri tidak mengungkapkan jawabannya atas ucapan Jokowi tersebut.
“Suatu hari saya bertemu dengan presiden @jokowi dan kalimat yang pertama keluar dari beliau adalah, ‘Mas, kenapa sekarang oposisinya lemah, kok Senayan pada diam, banyak menteri enggak diawasi apa yang terjadi?’ Silakan pikir sendiri jawabannya, sampai jumpa, kita rehat sejenak”, cuit Fahri lewat akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu (3/11/21).
Sementara itu, merespons permintaan maaf PKS, Fahmi Alaydrus menegaskan bahwa oposisi harus tetap memberikan kritik konstruktif melalui cara yang dibenarkan konstitusi.