Puji Cak Imin Soal Deklarasi Bareng Anies, Hasto Sempatkan Sindir Jokowi
TIKTAK.ID – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto memuji langkah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mencalonkan diri sebagai wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
Hasto menilai Cak Imin jeli melihat peluang. Sebab, kata Hasto, manuver Cak Imin itu dilakukan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang lengah.
“Karena Cak Imin tidak hanya sahabat, tapi beliau ini ahli melihat peluang. Begitu Pak Jokowi lengah sedikit, langsung deklarasi dengan Pak Anies,” ujar Hasto di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Tangerang Selatan, pada Kamis (9/11/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Survei Lanskap: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi di Pulau Jawa
Kemudian Hasto turut membahas pidato Cak Imin yang disampaikan dalam acara itu. Dia menuding pidato Cak Imin berbalut kampanye. Hasto mengaku tidak masalah dengan aksi Cak Imin tersebut. Dia justru menjadikannya guyonan berbalut sindiran terhadap Jokowi.
“Kampanye boleh saja Cak Imin di sini, yang penting tak melakukan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK),” tutur Hasto.
Seperti diketahui, hubungan PDIP dan Jokowi keruh menjelang Pilpres 2024. Keluarga Jokowi yang semula berada di PDIP, justru membelot saat Pilpres.
Baca juga : Nyatakan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Menantu Jokowi Dicoret dari PDIP?
Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Solo, mencalonkan diri sebagai wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Sementara Bobby Nasution, menantu Jokowi dan Wali Kota Medan, menggalang dukungan pengusaha untuk pemenangan Prabowo-Gibran.
Langkah tersebut dilakukan ketika PDIP sudah mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. PDIP lantas menegaskan bahwa Gibran dan Bobby bukan lagi kader. Keduanya bahkan diminta untuk mengembalikan KTA PDIP.
Lebih lanjut, Hasto terlihat tidak kuat menahan tangis saat menceritakan keputusan Jokowi yang dianggap meninggalkan partainya di Pilpres 2024. Suaranya terbata-bata, dan jari-jari tangannya terus bergemeretak di meja. Dia menyatakan tak bisa berbohong bahwa seluruh kader PDIP saat ini tengah sedih.
Baca juga : Dewan Penasihat PPDI Klaim Jokowi Cenderung Setujui Jabatan Kades 16 Tahun, Benarkah?
“Jadi, dengan apa yang terjadi, bukan pada seberapa sakitnya, karena kami sudah biasa mengalami rasa sakit itu. Ini adalah bagian dari gemblengan sejarah. Bahwa sakit, ya, kami tidak dapat menutup mata. Kami sangat sedih itu,” ungkap Hasto dalam wawancara di podcast Akbar Faizal Uncensored, Kamis (9/11/23) malam.