Bantah Soal Isu Jatah Menteri, AHY Beberkan Isi Pertemuan Jokowi-SBY
TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan latar belakang dan isi pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk diketahui, pertemuan keduanya terjadi pada 3 Oktober lalu di Istana Bogor.
AHY mengatakan bahwa pertemuan tersebut dapat terlaksana lantaran ada dorongan dari pimpinan partai politik pendukung bakal calon presiden (Bacapres) Prabowo Subianto.
“Sebetulnya pertemuan ini didorong oleh para elite pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju,” ujar AHY melalui siaran pers, pada Sabtu (14/10/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Hasto Sebut PDIP Siap Umumkan Nama Cawapres Ganjar
Adapun sebagian besar partai pengusung Prabowo juga bagian dari koalisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Untuk itu, kata AHY, mereka mendorong Demokrat untuk bertemu Jokowi. Apalagi dia menyebut pertemuan empat mata antara SBY dan Jokowi terakhir kali dilakukan sekitar empat tahun yang lalu.
AHY menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, SBY dan Jokowi membahas kondisi Indonesia secara umum. Tidak hanya itu, Pemilu 2024 juga menjadi topik pembahasan keduanya ketika bertemu di Istana Bogor.
“Tentu selain membahas situasi negeri terkini juga membahas soal Pemilu 2024,” tutur AHY.
Baca juga : Penuhi Undangan Projo, Jokowi Sebut Miliki 2.300 Organ Relawan
Kemudian AHY membantah bila ada anggapan mengenai pertemuan SBY dan Jokowi membicarakan kans Demokrat memperoleh jatah menteri bila mendukung calon wakil presiden (Cawapres) tertentu sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
AHY mengeklaim tidak ada pembicaraan semacam itu. Dia juga mengaku tidak ada pembicaraan tukar guling politik ketika SBY dan Jokowi berjumpa empat mata.
“Yang pasti tidak benar kalau ada informasi yang beredar terkait pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling. Bahwa jika kita mendukung Cawapres tertentu, maka Demokrat bakal mendapat jatah menteri. Tidak benar 100 persen, tidak ada pembicaraan mengenai hal itu,” jelas AHY.
Baca juga : Respons Isu Luhut Mundur dari Kabinet, Erick Thohir: Jangan Dong
Meski begitu, AHY tidak menampik adanya pemikiran dari petinggi KIM supaya Demokrat menjadi bagian koalisi Pemerintah Jokowi. Pasalnya, AHY menyebut Demokrat saat ini sudah jadi bagian poros KIM yang notabene parpolnya mendukung Pemerintah.
“Memang ada pemikiran dan pandangan dari para pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Maju yang juga menjadi bagian dari koalisi Pemerintahan saat ini, ada Gerindra, ada Golkar, ada PAN,” terang AHY, mengutip Viva.co.id.