Anies Beberkan Empat Kriteria Pemilihan Menteri Jika Nanti Jadi Presiden

TIKTAK.ID Bakal calon presiden (Capres) Anies Baswedan menyampaikan empat kriteria yang menjadi rujukannya dalam memilih calon menteri nantinya, jika dirinya terpilih sebagai presiden pada Pemilu 2024 mendatang. Dia menjabarkan, pertama, calon menteri haruslah orang-orang yang punya kompetensi di bidangnya.
“Satu, kompeten. Punya kompetensi yang relevan dengan bidangnya,” ujar Anies dalam acara Tiga Bacapres Bicara Gagasan di GSP UGM, pada Selasa (19/9/23), seperti dilansir Republika.co.id.
Kemudian Anies mengatakan kriteria calon menteri ke depan yaitu memiliki rekam jejak yang baik dan tak bermasalah. Pasalnya, kata Anies, ada banyak orang yang dituding bermasalah padahal sebenarnya orang tersebut tak bermasalah. Begitu pula sebaliknya, ada orang-orang yang bermasalah, tapi selalu lolos dari pemeriksaan. Untuk itu, dia menilai integritas menjadi kriteria penting.
Baca juga : AHY Instruksikan Kader Demokrat Berjuang Menangkan Prabowo di 2024
“Ketiga, dia punya rekam karya yang baik, rekam kerja, rekam kinerja yang baik,” terang Anies.
Anies menyatakan kriteria yang keempat adalah punya visi yang sama dengan visi yang dimiliki oleh pimpinannya. Dia menganggap penting untuk bekerja bersama orang-orang dengan visi yang sama.
“Visi itu artinya termasuk nilai dia mempercayai badan prinsip dasar kalau keadilan harus ada di dalam setiap kebijakan. Kira-kira empat itu merupakan minimal kriteria yang digunakan,” jelas Anies.
Baca juga : Sekjen Isyana Respons Isu Kaesang Gabung PSI
Sebelumnya, Anies sempat menyampaikan beberapa gagasannya di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, Selasa (19/9/23). Anies pun mengawali dengan gagasan terkait kesetaraan akses kesehatan.
“Kita ingin akses kepada kesehatan dari mulai ibu mengandung bayi dalam kandungan sampai dengan ketika mereka aktif termasuk perlindungan coverage atas jaminan kesehatan,” tutur Anies.
Selain itu, Anies menyoroti pentingnya akses pendidikan. Dia menegaskan bahwa pendidikan merupakan bekal utama untuk mengembangkan potensi setiap manusia.
Baca juga : Pengamat Sebut Erick Thohir Penuhi Faktor Cawapres yang Dibutuhkan Prabowo
“Ini kemudian wujudnya apa, kesetaraan kesempatan. Jumlah bangku SD, SMP, SMA yang sekarang bentuknya seperti piramida makin tinggi jenjang pendidikannya makin sedikit jumlah bangkunya. Artinya, banyak anak-anak kita yang tersingkir tidak bisa memperoleh pendidikan minimal hingga pendidikan menengah,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Anies menyinggung soal pentingnya pendidikan tinggi diakses siapa saja, tidak hanya anak kelas menengah Indonesia. Dia pun menganggap perlu pendidikan dengan biaya yang terjangkau.