TIKTAK.ID – Dalam mengolah makanan, ada banyak teknik memasak yang bisa digunakan, seperti smerebus, mengukus, menggoreng, atau memanggang. Namun jika Anda ingin membuat tekstur makanan lebih renyah, menggoreng dan memanggang dapat menjadi pilihan untuk dilakukan. Akan tetapi, di antara dua teknik memasak tersebut, mana yang lebih sehat untuk diterapkan?
Health Line menyatakan, dari segi manfaat kesehatan, teknik memasak memanggang secara umum memiliki keunggulan dibandingkan menggoreng.
Seperti dilansir Kompas.com, berikut ini alasan memanggang makanan lebih baik daripada menggoreng:
Makanan menyerap banyak lemak ketika digoreng
Hal ini juga berlaku pada makanan rendah lemak. Oleh sebab itu, makan banyak makanan yang digoreng atau gorengan bisa menyebabkan berat badan cepat naik. Selain itu, makanan yang digoreng berisiko mencegah kelancaran aliran darah karena lemak yang dikandungnya menyumbat pembuluh darah.
Makanan yang dipanggang mempertahankan lebih banyak vitamin
Makanan yang dipanggang atau dibakar mampu mempertahankan sebagian besar vitaminnya. Riboflavin dan tiamin merupakan vitamin penting yang biasanya dapat ditemukan dalam daging dan dipertahankan jika daging dipanggang, bukan digoreng.
Makanan yang dipanggang mengandung lebih sedikit lemak
Ketika makanan dipanggang, lemak akan diekstraksi dari daging. Untuk itu, memanggang makanan justru dapat mengurangi minyak yang terkandung dalam bahan makanan yang sedang diolah.
Memanggang juga membuat lemak dari makanan mencair dan menetes ke bawah. Teknik memasak dengan memanggang pun dapat membuat kalori makanan berkurang, kebalikan dari menggoreng. Jika Anda tidak ingin mengonsumsi banyak lemak, sebaiknya memilih makanan yang dipanggang.
Lebih ramah gigi dan gusi
Memanggang daging dapat membantu membuatnya menjadi lebih empuk. Anda juga dapat mencapai tingkat kelembutan yang tinggi dengan memanggang daging.
Meski begitu, memanggang makanan terlalu lama dalam suhu yang terlalu panas dapat memicu pembentukan beberapa senyawa yang berpotensi menyebabkan penyakit kanker, yakni polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterocyclic amines (HCAs).
Mengutip WebMD, PAHs terbentuk saat lemak dari daging menetes ke atas bara api atau elemen pemanggang. Setelah itu, senyawa bersifat karsinogenik ini disimpan di atas makanan karena nyala api dan asap yang mengepul.