
TIKTAK.ID – Intelijen Irak mengklaim telah menangkap pemimpin ISIS di sebuah tempat di Irak. Pria itu disebut bernama Abd Nasser Qirdash atau Abdullah Qardash, salah satu pemimpin senior ISIS dan dikabarkan sebagai penerus Abu Bakr Al Baghdadi.
“Hari ini, teroris bernama Nasser al-Qirdash, kandidat untuk menggantikan Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS di Irak dan Suriah, telah ditangkap,” kata Badan Intelijen dalam sebuah pernyataan singkatnya pada Rabu (20/5/20), tulis Aljazeera.
Kantor berita Irak al-Sumaria menerbitkan foto-foto al-Qirdash setelah penangkapan, mengenakan kemeja kotak-kotak kuning dan merah dan celana panjang hitam.
Qirdash disebut bertanggung jawab atas pembuatan bahan kimia untuk menyerang pasukan Irak, kata kantor pers Badan Intelijen Irak, Kamis (21/5/20), tulis Sputnik.
“Qirdash bertanggung jawab atas produksi dan pengembangan gas mustard, yang digunakan untuk menyerang pasukan Irak di seluruh negeri. Dia memainkan peran penting dalam proses negosiasi antara kelompok dan faksi-faksinya, serta dengan gerakan teroris lainnya,” kata Kantor Intelijen Irak melalui sebuah pernyataannya.
Menurut intelijen, Baghdadi dan Qirdash bertemu pada akhir 2011 di Baghdad. Setelah beberapa saat, Baghdadi menugaskannya untuk mengembangkan pabrik di Suriah dan memproduksi senjata dan berbagai alat peledak. Dia juga menduduki sejumlah posisi senior di ISIS.
Pada Januari lalu, The Guardian melaporkan, mengutip sumber-sumber intelijen, bahwa Abdullah Qardash adalah nom de guerre dari anggota pendiri ISIS Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi, yang diangkat sebagai pemimpin ISIS baru pada Oktober 2019, beberapa jam setelah Baghdadi tewas.
Baghdadi diklaim telah tewas oleh operasi khusus oleh Angkatan Laut Amerika di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi kematian Baghdadi dan berterima kasih kepada Rusia, Turki, Suriah, Irak, dan Kurdi Suriah atas bantuan mereka dalam operasi itu.
Namun, laporan media lain yang belum terkonfirmasi mengatakan yang ditangkap oleh intelijen Irak itu adalah Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurashi. Dia adalah penerus pertama pemimpin Abu Bakar al-Bahgdadi. Dia juga yang membenarkan kematian al-Bahgdadi oleh serangan pasukan khusus Amerika, tulis RT News.
Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi ditunjuk sebagai penerus Baghdadi setelah Baghdadi dinyatakan tewas. Sementara al-Qirdash diangkat sebagai orang nomor dua, tulis Aljazeera.
Pengumuman penangkapan al-Qirdash bertepatan dengan meningkatnya eskalasi serangan ISIS ke wilayah Kurdi di Irak utara, terutama di wilayah antara Kirkuk, Salahuddin dan Diyala, yang dikenal sebagai “Triangle of Death”.










