Saat seluruh ID sudah tercetak, Senin (25/11/19), proses pendistribusiannya pun tak dipermudah. ID hanya diletakkan di ruang media, tak diurutkan berdasarkan abjad nama wartawan.
Akibat pendistribusian yang tidak tertangani dengan baik, akhirnya para wartawan membuang waktu cukup lama hanya untuk menemukan ID masing-masing.
Belum lagi, beredarnya foto kondisi ruang konferensi pers cabor sepakbola yang sungguh memprihatinkan, menjadi puncak kritik yang membuat Filipina menjadi bulan-bulanan di media sosial. Tagar #SEAGamesFail bahkan sempat menempati urutan teratas pada trending topic di Twitter hingga Selasa (26/11/19) pagi.
Baca juga: Petinggi Chelsea Tegaskan Penjualan The Blues Hanya Isu
Tak hanya wartawan, atlet juga mengeluhkan kondisi infrastruktur dan akomodasi terhadap kinerja panitia. Timnas Thailand sempat mengeluhkan kondisi penginapan dan makanan yang mereka dapat. Menu yang disediakan panitia disebut tak memenuhi asupan nutrisi yang sepantasnya didapat oleh para pemain. Sementara soal penginapan, jarak yang terlalu jauh dengan lokasi latihan membuat Tim Gajah Putih bahkan sempat melakoni latihan di lapangan pinggir jalan.
“Bukan cuma kami yang mengalami ini. Timor Leste juga. Mereka butuh dua jam untuk pindah dari hotel ke tempat latihan, ini benar-benar tak realistis,” keluh kepala pelatih Thailand, Akira Nishino seperti dilansir Fox Sports.
Timor Leste, tim yang sempat disinggung Nishino, dikabarkan mengalami polemik yang tak kalah pelik.