Ade Armando Sebut ‘Politik Dinasti di Yogyakarta’, PSI: Tak Wakili Sikap Partai

TIKTAK.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Daerah Istimewa Yogyakarta, buka suara terkait penyataan kader sekaligus calon legislatif mereka, Ade Armando, mengenai politik dinasti di Yogyakarta. Pernyataan Ade tersebut sontak memicu reaksi dari sejumlah elemen masyarakat di Yogyakarta.
Menurut Ketua PSI DIY, Kamaruddin, pernyataan Ade tidak berhubungan dan tidak mewakili pandangan politik partainya. Dia menilai pernyataan itu adalah pandangan pribadi Ade.
“Pernyataan Ade Armando tidak mewakili sikap politik PSI. PSI DIY selalu menghormati keistimewaan DIY, karena Yogyakarta punya sejarah panjang dalam perjuangan bangsa,” ujar Kamaruddin dalam keterangan persnya, pada Senin (4/12/23), seperti dilansir Tempo.co.
Baca juga : Format Debat Capres Berubah, KPU Bantah Dugaan Intervensi Pihak Luar
Kamaruddin menjelaskan bahwa Yogyakarta memiliki aturan hukum istimewa, seperti yang telah tertuang dalam Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta.
“Yogyakarta punya sejarah panjang dalam mempertahankan NKRI. Yogyakarta kota perjuangan dan kami selalu ingat dan menghormati keistimewaan itu,” tutur Kamaruddin.
Kemudian terkait rencana sejumlah elemen masyarakat yang bakal mendatangi Kantor DPD PSI DIY, Kamaruddin mengaku tetap menerima segala aspirasi warga Yogyakarta.
Baca juga : Anies Janji Kembalikan Pegawai KPK yang Pernah Tersingkir di 2021 Jika Terpilih Presiden
“Sebab, warga Yogyakarta sudah dianggap sebagai sedulur bagi kawan kawan PSI,” jelas Kamaruddin.
Kamaruddin mengeklaim PSI DIY bakal selalu menerima dengan hati dan penuh keterbukaan, bila ada aspirasi dari warga Yogyakarta terkait pernyataan calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II tersebut.
“Kita terima dengan hati dan keterbukaan. Aspirasi dari sedulur Jogja adalah aspirasi bersama yang memang menjadi hak sedulur Jogja,” ucap Kamaruddin.
Baca juga : Mahfud MD Tanggapi Perubahan Mekanisme Debat Capres
Kamaruddin mengaku pernyataan tesebut merupakan pendapat pribadi Ade yang dia unggah lewat media sosial pribadinya. Dia pun menegaskan bahwa hal itu bukan dalam ranah PSI mencampuri.
“Walaupun Ade Armando sebagai Caleg PSI, tapi tidak masuk dalam kepengurusan organisasi parpol. Hari ini yang bersangkutan juga sudah meminta maaf kepada kita semua, warga di Yogyakarta,” terang Kamaruddin.
Sementara itu, elemen masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendatangi kantor DPD PSI Yogyakarta pada Senin (4/12/23). Mereka memprotes pernyataan Ade Armando mengenai dinasti di Yogyakarta.










