TIKTAK.ID – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan telah menahan dua veteran militer Amerika, pada Minggu kemarin. Penangkapan itu, Maduro bilang karena keduanya bertanggung jawab atas serangan bersenjata yang berhasil digagalkan ke negara penghasil minyak itu, seperti yang dilaporkan Reuters.
Pada pidatonya di televisi Pemerintah, Senin kemarin, Maduro mengatakan pasukan Venezuela menangkap 13 teroris. Delapan dari 13 teroris tewas dalam penyergapan itu. Maduro menuduh Washington berada di balik upaya terorisme di Venezuela yang masuk melalui pantai Karibia.
Baca juga: PBB Serukan Distribusi Vaksin dan Perawatan Covid-19 Secara Global
Maduro menunjukkan paspor dan kartu identitas Amerika milik Airan Berry dan Luke Denman, yang kini ditahan Pemerintah Venezuela. Berry dan Denman bekerja untuk Jordan Goudreau, seorang veteran militer Amerika yang memimpin perusahaan keamanan Silvercorp USA yang berbasis di Florida.
“Mereka berlagak menjadi Rambo. Mereka berusaha menjadi pahlawan,” kata Maduro, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang Venezuela mengetahui rencana itu sebelum eksekusi.
Goudreau, yang diduga menjadi otak invasi pada Minggu itu, mengakui jika Berry dan Denman bekerja untuk dirinya.
“Mereka bekerja dengan saya. Itu orang-orang saya,” katanya melalui telepon.
Halaman selanjutnya…