![Upaya Jokowi Bangun Kilang Minyak Terganggu Permainan Mafia](https://i0.wp.com/www.tiktak.id/wp-content/uploads/2020/06/Jokowi17.jpg?resize=660%2C400&ssl=1)
TIKTAK.ID – Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan terbengkalainya pembangunan kilang minyak Pertamina disebabkan terdapat permainan mafia. Mafia tak menghendaki Indonesia berdaya memproduksi minyak secara mandiri dan terlepas dari ketergantungan impor.
“Pembangunan kilang terhambat. Kita anginnya kencang, karena kita berhadapan dengan mafia minyak ini,” ungkap Purbaya seperti dilansir Merdeka.com Selasa (9/6/20).
Purbaya memaparkan, keberadaan mafia migas pada mega proyek pembangunan kilang Pertamina di Batam sangat dapat dirasakan. Sebagai contohnya, saat perusahaan migas Sinopec asal China ingin berinvestasi di proyek Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Batam mendadak tersangkut persoalan hukum.
Baca juga : Mendadak Sindir Jokowi, Novel Baswedan: Pak Jokowi, Selamat Atas Prestasi Aparat Bapak, Mengagumkan!
Sehingga mengakibatkan proyek tersebut mangkrak sampai tujuh tahun. “Artinya kita berhadapan dengan mafia minyak,” paparnya.
Purbaya juga mencium keterlibatan mafia pada berbagai mega proyek antara Pertamina dan beberapa perusahaan migas raksasa yang berakhir dengan kegagalan.
Contoh terlepasnya kerja sama dengan perusahaan raksasa migas Aramco dalam proyek kilang Cilacap. Juga konflik Pertamina dengan Overseas Oil and Gas (OOG) dalam proyek kilang Bontang.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Anies Raih Penghargaan Gubernur Terbaik Penanganan Covid-19 di KTT CAC
Pihaknya berjanji menginvestigasi bukti keterlibatan mafia terkait putusnya sejumlah kontrak kerja sama pembangunan kilang minyak Pertamina di berbagai daerah.
“Saya terlibat langsung dalam mengawal pembangunan kilang minyak di Balongan. Dan saya terus menekan mereka untuk tidak membatalkan investasinya,” ungkap Purbaya.
Selama 34 tahun, Indonesia tak pernah membangun kilang minyak. Padahal banyak potensi berbagai komoditi turunan yang bisa dihasilkan dan menguntungkan. Misalnya kebutuhan petrokimia di Indonesia yang sampai saat ini dipasok melalui impor yang mencapai Rp323 triliun per tahun.
Baca juga : Calon Wali Kota Solo PDIP Diumumkan Bulan Depan, Megawati Pasti Pilih Anak Jokowi?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengungkapkan kekesalannya di Istana Negara Jakarta, Senin (16/6/19), disebabkan pembangunan kilang minyak di Indonesia tak pernah dijalankan padahal telah diinstruksikan olehnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang sebelumnya juga sempat menjadi Wali Kota Solo tersebut, menyatakan lima tahun silam sebagai presiden, dirinya sudah menginstruksikan jajarannya supaya membangun lima kilang minyak, tetapi hingga kini tidak ada satu pun yang terwujud.