TIKTAK.ID – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo mengapresiasi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri. Dia menilai kinerja KPK sudah baik. Apalagi, kata Tjahjo, KPK telah menangkap dua menteri yang terlibat kasus korupsi, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo serta Menteri Sosial, Juliari Batubara.
“KPK yang dipimpin oleh Pak Firli ini berhasil menunjukkan hasil-hasil yang sangat signifikan. Jarang-jarang dalam satu periode ada dua menteri tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT),” ujar Tjahjo di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (23/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian Tjahjo turut memuji kerja Firli yang kerap melakukan OTT terhadap Kepala Daerah, pihak swasta, sampai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dia pun mengimbau setiap pejabat di Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah untuk berhati-hati agar tidak terjerumus dalam area rawan korupsi dan terjaring OTT KPK.
Baca juga : Soal Foto Puan di Lokasi Bencana, Pengamat: Masyarakat Butuh Sembako, Bukan Baliho
Area rawan korupsi yang dimaksud berkaitan dengan perencanaan anggaran, dana hibah dan bantuan sosial, retribusi pajak, mekanisme pembelian barang dan jasa, jual beli jabatan, tata kelola dana desa, manajemen aset, serta masalah-masalah perizinan.
“Kami juga selalu mengingatkan kepada seluruh jajaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah supaya hati-hati dalam memahami masalah area rawan korupsi,” tutur Tjahjo.
Tjahjo melanjutkan, walaupun ada dua menteri yang ditangkap KPK, tapi jumlah operasi tangkap tangan di era kepemimpinan Firli berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dia menjelaskan, pada 2018 dan 2019 silam, OTT yang dilakukan KPK bisa mencapai 30 dan 21 kali. Namun pada 2020 atau sejak Firli Bahuri memimpin KPK, OTT yang dilakukan hanya 7 kali diikuti 2021 hanya sebanyak 5 kali.
Baca juga : Luhut Jawab Julukan ‘Menteri Segala Urusan’ di Acara GAMKI
Di sisi lain, Indonesia Corruption Watch (ICW) melayangkan kritik atas pernyataan Tjahjo tersebut.
“Pernyataan Tjahjo yang mengapresiasi kinerja KPK di bawah komando Firli Bahuri dengan mendasarkan OTT dua menteri, membuktikan bahwa tingkat literasi pejabat di Indonesia masih sangat rendah,” tegas peneliti ICW Kurnia Ramadhana, mengutip Liputan6.com, Jumat (24/12/21).
Kurnia menilai kinerja sebuah lembaga penegak hukum tak dapat sekadar dinilai dari penangkapan dua menteri saja. Dia menganggap harus juga dilihat bagaimana penegak hukum bekerja dalam mengusut dan memuntaskan kasus dua menteri tersebut.