TIKTAK.ID – Pertempuran baru dilaporkan meletus di Lembah Panjshir Afghanistan, kantong wilayah terakhir yang berada di luar tangan Taliban.
Salah satu pemimpin perlawanan di lembah itu, Amrullah Saleh, menepis laporan Taliban yang mengklaim telah merebut wilayah tersebut sebagai sesuatu yang “tidak berdasar”.
Namun dia mengakui kelompoknya mulai terdesak, dengan Taliban menutup telepon, internet dan saluran listrik, seperti yang dikutip dari BBC.
Pertempuran terjadi setelah Taliban berhasil merebut Kabul dan menggulingkan Pemerintahan Afghanistan dan mulai menyusun Pemerintahan sendiri.
Lembah Panjshir, berada di utara Ibu Kota Kabul, adalah salah satu provinsi terkecil di Afghanistan dan satu-satunya yang tidak jatuh ke tangan Taliban.
Benteng kelompok yang ogah tunduk terhadap Taliban ini adalah rumah bagi sekitar 150.000 dan 200.000 orang yang tersembunyi di balik puncak gunung.
Kelompok ini terdiri dari mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan dan milisi lokal yang dipimpin oleh pemimpin suku setempat, Ahmad Massoud. Ayahnya berhasil melawan Soviet yang menginvasi Afghanistan pada 1980-an, dan Taliban pada 1990-an.
Dalam pesan video yang dikirim ke BBC, mantan Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh mengatakan jatuh korban di kedua belah pihak pada pertempuran itu.
“Tidak diragukan lagi kami berada dalam situasi yang sulit. Kami berada di bawah invasi oleh Taliban,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasukannya tidak akan menyerah.
Akan tetapi para pemimpin kelompok ini mengakui bahwa beberapa distrik telah jatuh ke tangan Taliban, sementara media sosial pro-Taliban menunjukkan klip yang menampilkan para pejuang Taliban menggunakan tank-tank dan perlengkapan militer lainnya yang ditinggalkan pasukan AS sebelumnya.
Desas-desus bahwa Taliban telah merebut Panjshir memicu tembakan perayaan ke udara di Kabul dan kota-kota lain.
Seorang Jubir Taliban mengatakan para pejuang harus “menghindari tembakan ke udara dan bersyukur kepada Tuhan sebagai gantinya”.
Taliban bermaksud menumpas kelompok pimpinan Saleh sebelum mengumumkan Pemerintahan baru. Namun, jika Taliban gagal melakukannya hingga akhir Oktober, maka bulan-bulan musim dingin yang keras kemungkinan akan mencegah serangan skala besar lebih lanjut.
Di sisi lain Front Perlawanan Nasional pimpinan Saleh, terus bermain-main dengan waktu. Jika para pejuang anti-Taliban ini dapat bertahan selama beberapa minggu lagi, hal itu setidaknya akan memberi mereka waktu lima bulan untuk melakukan remobilisasi dan mencoba membujuk kekuatan asing untuk membantu mereka.