TIKTAK.ID – Presiden Brasil adalah seorang yang terkenal skeptis terhadap Covid-19, telah melakukan berulang kali pelanggaran terhadap langkah-langkah pembatasan yang diberlakukan negara itu untuk melawan virus. Ia juga beberapa kali meremehkan bahaya virus, meskipun mengaku telah tertular virus Corona dua kali dalam beberapa bulan.
Kali ini, Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali melakukan kenakalannya. Ia mengendarai sepeda motor bersama ribuan pengendara lain melalui jalan-jalan Sao Paulo tanpa mengenakan masker. Akhirnya, Pemerintah Negara Bagian, pada Sabtu (12/6/21) menyatakan bahwa sang Presiden melanggar Undang-Undang Pandemi Kota yang mewajibkan pemakaian masker di tempat umum sejak Mei 2020. Ia pun akan dijatuhi hukuman denda, seperti yang dilansir Sputniknews.
Menurut pernyataan Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo, Bolsonaro dijatuhi denda sekitar $ 110 atau sekitar 1,5 juta rupiah. Menurut data Pemerintah setempat, sekitar 12.000 sepeda motor menghadiri rapat umum pro-Bolsonaro.
Menteri Infrastruktur negara itu, Tarcísio Gomes disebut juga dijatuhi denda bersama dengan presiden. Selain mereka, Menteri Lingkungan Hidup, Ricardo Salles, dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Marcos Pontes, dan lima wakil lainnya yang berpartisipasi dalam demonstrasi dihukum karena tidak mengenakan masker di acara publik, menurut pernyataan terpisah.
Associated Press melaporkan bahwa Bolsonaro melambai kepada banyak orang dari sepeda motornya dan kemudian dari atas truk komando, di mana sebagian besar pendukung berhelm tetapi sebagian besar tanpa masker bersorak dan berteriak ketika dia bersikeras bahwa masker tidak berguna bagi mereka yang telah divaksinasi, sebuah klaim yang tak disetujui oleh para ahli.
Para pengendara sepeda motor dilaporkan berjalan keluar kota dan kembali, akhirnya tiba di Taman Ibirapuera, di mana presiden naik ke atas mobil untuk mempromosikan pendapatnya tentang tidak bergunanya masker bagi mereka yang menerima vaksin.
“Siapa pun yang menentang proposal ini karena mereka tidak percaya pada sains, karena jika mereka divaksinasi, tidak mungkin virus dapat ditularkan,” klaim Bolsonaro.
Ilmu pengetahuan mengatakan bahwa vaksin terutama dimaksudkan untuk melindungi penerima dari sakit, bukan dari terinfeksi.
Menurut laporan itu, mengutip Kementerian Kesehatan Brasil, hanya sekitar 12% dari populasi Brasil yang mendapatkan kedua dosis vaksin Covid-19, dan banyak spesialis Brasil percaya bahwa masker hanya dapat dihapus jika mayoritas populasi telah divaksinasi.