
TIKTAK.ID – Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan bahwa tingkat kesukaan masyarakat terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lebih tinggi daripada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Berdasarkan hasil survei SMRC, tingkat kesukaan terhadap Ganjar berada pada angka 83 persen. Sedangkan Anies hanya 74 persen dan Prabowo 71 persen.
“Jika dibandingkan dengan Prabowo, maka tingkat kesukaan Anies sedikit lebih baik atau hampir sama, sementara Prabowo 71 persen. Tapi jika dibandingkan dengan Ganjar, Anies jelas di bawah, 83 persen,” ungkap Direktur Riset SMRC, Deni Irvan, pada Kamis (8/9/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Jokowi dan Ketua DPRD DKI Bertemu Empat Mata di Istana, Ada Apa?
Selain itu, tingkat kesukaan warga terhadap Ganjar tergolong stabil. Bila dibandingkan dengan Maret 2021, tingkat kesukaan terhadap Ganjar berada di angka 81 persen, lalu naik menjadi 83 persen pada hasil survei Agustus 2022.
Sedangkan Anies dan Prabowo menunjukkan kecenderungan yang menurun. Pada Maret 2021, Anies punya tingkat kesukaan 77 persen dan menurun menjadi 74 persen pada Agustus 2022. Begitu pula dengan Prabowo yang memiliki tingkat kesukaan 75 persen pada Maret 2022 harus turun menjadi 71 persen pada Agustus 2022.
Meski begitu, Deni menilai tingkat kesukaan masyarakat itu masih bisa berubah. Dia mengatakan hal itu tergantung publik menilai calon tersebut hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang digelar.
Baca juga : Respons PKS Sikapi Isu Deklarasi NasDem Bakal Usung Anies 2024
Menurut Deni, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat kesukaan masyarakat. Dia mencontohkan, jika ada salah satu calon yang tersangkut kasus korupsi, maka dapat dipastikan tingkat kesukaan menurun. Sebaliknya, kata Deni, bila calon tersebut terlihat berkinerja lebih baik, maka tingkat kesukaan juga bisa ikut terkerek.
Survei SMRC tersebut dilakukan pada 5-13 Agustus 2022 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden di berbagai wilayah Indonesia. Responden adalah mereka yang sudah punya hak suara di Pemilu 2024.
Survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka bersama responden. Margin of error survei sekitar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.