TIKTAK.ID – Kader Partai Demokrat yang dipecat akibat isu kudeta, Jhoni Allen Marbun, buka suara mengenai fakta sejarah partai yang melibatkan nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jhoni Allen mengatakan bersaksi bahwa SBY tidak berdarah-darah memperjuangkan Partai Demokrat lolos Pemilu 2004.
Awalnya, Jhoni Allen menyebut Partai Demokrat telah dicap masyarakat sebagai partai dinasti keluarga. Ia mengklaim fenomena partai seperti ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Sudah tertanam di masyarakat, Partai Demokrat telah dicap sebagai partai dinasti sejak Kongres Luar Biasa (KLB) pertama di Bali pada 2013, di mana Bapak SBY menjadi Ketua Umum dan anak kandungnya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, sebagai Sekjen Partai Demokrat,” ujar Jhoni Allen melalui video berdurasi 09.25 menit seperti dilansir detik.com, Senin (1/3/21).
Baca juga : Dorong Pesantren Mandiri Secara Ekonomi, Ahok Pakai Contoh Nabi Muhammad
“Ini baru pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Pengurus partai politik, Partai Demokrat, bapaknya SBY Ketua Umum dan anaknya sebagai Sekjen,” imbuhnya.
Jhoni Allen menyatakan SBY telah mengingkari fakta terkait sejarah lahirnya Partai Demokrat. Ia menjelaskan, fakta sejarah yang benar yakni sejak PD diaktanotariskan oleh 99 pendiri di Jakarta, muncul para pendiri partai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Menurutnya, para pendiri partai ini yang bahu-membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU, sehingga bisa ikut serta dalam Pemilu 2004, bukan SBY.
“Saya dan para pendiri beserta para senior partai merupakan pelaku sejarah Partai Demokrat. Di dalamnya ada perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke, yang bersusah payah dan bekerja keras tidak mengenal lelah dan waktu untuk bekerja bersama-sama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU sehingga menjadi peserta Pemilu 2004,” terang Jhoni Allen.
Baca juga : Amien Rais Minta Ma’ruf Amin Protes Jokowi Soal Perpres Investasi Miras
“Demi Tuhan, saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali. Apalagi sampai berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan,” imbuhnya.
Kemudian anggota Komisi V DPR itu memaparkan, SBY baru bergabung dengan Partai Demokrat setelah lolos verifikasi Pemilu. Ia melanjutkan, SBY hanya menyumbang Rp100 juta dalam bentuk travel check.
“SBY bergabung dengan Partai Demokrat usai lolos verifikasi KPU dengan memasukkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono sebagai salah satu Wakil Ketua Umum. Dia juga hanya menyumbang uang 100 juta rupiah dalam bentuk 4 lembar travel check yang di Hotel Mirah Bogor,” kata Jhoni Allen.