TIKTAK.ID – Belakangan ini publik menyoroti Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, karena menyampaikan rencana pembentukan pasukan siber atau cyber army untuk melawan buzzer yang menghantam ulama dan mendiskreditkan umat Islam di media sosial.
Menurut Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta, Faiz Rafdi, penamaan tim digital itu masih belum diputuskan. Akan tetapi, dia mengatakan ada sejumlah alternatif nama seperti “pasukan siber” atau “mujahid digital”. Dia menyebut programnya juga masih dirancang.
“Apakah namanya, karena waktu itu yang memang lagi ramai itu kan cyber army, buzzer, lalu beliau mengusulkan itu. Kemudian muncul beberapa usulan ada mujahid digital, jadi dari sisi nama kami belum putuskan apakah akan bernama cyber army, mujahid digital,” terang Faiz, seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa (23/11/21).
Baca juga : Sikapi Polemik Maju-Mundur Jadwal Pilpres/Pilkada 2024, Jokowi Setuju Usulan KPU
Faiz menegaskan pembentukan pasukan siber tersebut tidak dikhususkan untuk membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Untuk diketahui, MUI DKI mendapat kritik lantaran pasukan sibernya itu dituding sengaja dibentuk untuk membela Anies dari serbuan pemberitaan sesat yang dilakukan buzzer. Faiz pun menegaskan bahwa pembentukan tim siber ini untuk menangkal hoaks.
“Ketum juga sempat memaparkan, tugas utama adalah menghalau berita-berita hoaks, serta membuat umat dan ulama di tingkat kota bisa melek digital. Jadi bertujuan pembinaan literasi digital,” ucap Faiz.
Baca juga : Pengamat Sebut Ganjar-Sandiaga ‘Duet Maut Pilpres 2024’
Sebelumnya, Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mendesak Bidang Infokom MUI untuk membela dan membantu Anies terkait pemberitaan. Oleh sebab itu, pihaknya melawan pendengung atau buzzer dengan cara membentuk tim siber khusus.
“Bila para buzzer mencari kesalahan Anies, maka Infokom mengangkat keberhasilan Anies baik tingkat nasional maupun internasional,” kata Munahar, dikutip dari laman resmi MUI DKI.
Lantas Munahar meminta Infokom MUI DKI dapat melakukan “Amar Ma’ruf Nahi Mungkar” di bidang digital. Dia melanjutkan, salah satunya dengan melawan para buzzer yang sudah meresahkan karena dinilai telah menghantam ulama dan mendiskreditkan Umat Islam. Dia pun berharap Infokom mempunyai ahli atau cyber army untuk melawan orang-orang yang menghantam Umat Islam itu.
Baca juga : Jokowi Murka Pertamina Banyak Masalah, Ahok Malah Bilang Begini
“MUI tidak perlu takut mengatakan yang haq (benar) itu haq. Saya memiliki prinsip, kalau berkaitan dengan Alquran dan As-Sunnah tidak ada tawar-menawar bagi saya,” jelasnya.