TIKTAK.ID – Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin yang sebelumnya pada Mei lalu sempat dirawat akibat Covid-19 dan kini sudah dinyatakan sembuh mengatakan bahwa Menteri Energi Rusia dinyatakan positif mengidap virus Corona, pada Selasa (18/8/20).
“Sayangnya, Alexander Novak jatuh sakit akibat virus Corona. Semoga dia cepat sembuh dengan segenap hati kita,” kata Mishustin pada pertemuan Komisi Pemerintah untuk Pembangunan Sosial-Ekonomi Timur Jauh di Blagoveshchensk.
Menurut Kementerian Energi Rusia, Novak tidak menunjukkan gejala dan dalam keadaan sehat. Meski dinyatakan positif Covid-19, Novak tetap diharapkan dapat bergabung dengan Komite Pemantau Bersama Kementerian OPEC+ melalui konferensi video pada hari Rabu (19/8/20), tulis Sputniknews.
Mikhail mengatakan Novak mengetahui diagnosis tersebut setelah tiba di Blagoveshchensk di mana dia akan mengambil bagian dalam pertemuan OPEC + serta pembukaan proyek petrokimia besar di dekat perbatasan dengan China.
“Dia tiba dan langsung pergi ke Moskow. Dengan segenap hati kami, kami mendoakan kesembuhannya,” ulang Mishustin, yang didiagnosis mengidap virus pada bulan April tetapi telah sembuh.
Dikabarkan sejumlah jurnalis yang menyertai Perdana Menteri dalam tur Timur Jauh, yang dimulai minggu lalu, juga dinyatakan positif virus Corona dan terpaksa kembali ke Moskow.
Beberapa tokoh politik Rusia terinfeksi virus dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov dan beberapa menteri dan anggota parlemen.
Rusia pada hari Senin kemarin secara resmi mencatat 927.745 infeksi, termasuk 15.740 kematian akibat Covid-19.
Berita tersebut muncul hanya beberapa hari setelah Rusia mendaftarkan vaksin Covid-19 pertama di dunia, bernama Sputnik V. Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan bahwa Sputnik V telah menjalani semua pemeriksaan yang diperlukan dan terbukti mampu membangun kekebalan terhadap virus tersebut.
Vaksin itu dibuat oleh Institut Penelitian Ilmiah Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, lembaga medis yang berlokasi di dekat Moskow.
Rusia telah menawarkan vaksin itu ke sejumlah negara setelah digunakan untuk warganya sendiri, kata Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko, Rabu pekan lalu. Dia juga membantah keraguan sejumlah peneliti terhadap vaksin itu yang disebutnya tak berdasar.