
TIKTAK.ID – Nikkei diketahui telah memuat Indeks Pemulihan Covid-19. Sejumlah negara pun diukur, mulai dari China hingga RI.
Indeks itu menilai negara dan wilayah dalam hal manajemen infeksi, peluncuran vaksin, dan mobilitas sosial. Semakin tinggi peringkatnya, semakin dekat tempat untuk pemulihan, dengan infeksi yang rendah, tingkat inokulasi yang lebih tinggi, serta langkah-langkah jarak sosial yang kurang ketat.
Seperti dilansir CNBC Indonesia, China selama ini berada di posisi teratas. Akan tetapi, kini China turun di posisi ke-9. Indeks Pemulihan Covid-19 Nikkei mengatakan bahwa merosotnya ranking China lantaran adanya pendekatan tanpa toleransi untuk mengatasi pandemi, tetapi memperlambat masyarakat kembali ke cara hidup normal.
Baca juga : Sebut Prabowo Kembali Maju di Pilpres 2024, Gerindra: Permintaan Begitu Massif
Sementara itu, negara-negara Asia Tenggara mengalami kenaikan peringkat. Salah satunya adalah Indonesia, yang berhasil mengalahkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, dan naik dari posisi 92 ke posisi 54, atau naik 38 peringkat dibandingkan sebelumnya. Peringkat tersebut pun merupakan yang teratas dibanding negara lain di kawasan.
Kemudian Malaysia naik ke posisi 102 dari sebelumnya menduduki posisi 115. Dua tempat terakhir masih ditempati oleh negara Asia Tenggara lain yakni Filipina dan Laos, sedangkan Vietnam menempati urutan keempat dari bawah.
Lebih lanjut, Singapura turun peringkat dari yang sebelumnya 56, kini menjadi peringkat 70 atau setara dengan Amerika Serikat (AS) dan sedikit di belakang Inggris. Singapura memang sedang memerangi peningkatan infeksi yang eksponensial, namun tidak mengabaikan rencananya untuk hidup berdampingan dengan virus.
Baca juga : Tanggapi Isu Anies Baswedan ‘Dijegal Maju 2024’, Begini Kata Wagub DKI
Perlu diketahui, sebanyak 98% pasien baru di Singapura tidak menunjukkan gejala atau hanya memiliki gejala ringan. Namun pandemi terus menimbulkan pertanyaan mengenai kelangsungan jangka panjang ekonomi Singapura.
Di Filipina sendiri, kasus baru harian mulai turun. Namun jumlah vaksinasi lengkap masih kurang dari 30% populasi. Bahkan jumlah tersebut termasuk rendah di antara negara-negara ASEAN. Pada bulan lalu, Pemerintah menguji coba penguncian “granular” di Metro Manila. Lantas secara bertahap melonggarkan pembatasan bisnis untuk menghidupkan kembali ekonomi.
Sedangkan Vietnam sempat memiliki kinerja terburuk dalam dua peringkat sebelumnya. Namun saat ini Vietnam menerima skor penuh 10 dalam sub kategori “vaksin baru”. Artinya, Vietnam merupakan 10% negara teratas yang memberikan dosis vaksin paling banyak setiap hari per kapita.