TIKTAK.ID – Sedikitnya lima warga sipil tewas dalam ledakan bom di luar masjid Kabul, pada Minggu (3/10/21), kata seorang pejabat Taliban. Ini merupakan serangan paling mematikan di Ibu Kota Afghanistan sejak pasukan AS pergi pada akhir Agustus, dilansir The Associated Press.
Belum ada klaim yang bertanggung jawab, namun ada kecurigaan serangan itu dilakukan ISIS yang telah meningkatkan serangan terhadap Taliban dalam beberapa pekan terakhir, terutama di kubu ISIS di Afghanistan timur.
Sebuah bom di pinggir jalan meledak di pintu gerbang Masjid Idul Fitri yang luas di Kabul pada saat upacara peringatan yang diadakan untuk seorang ibu dari Jubir utama Taliban, Zabihullah Mujahid. Lima orang tewas, kata Jubir Kementerian Dalam Negeri, Qari Saeed Khosti.
Ledakan itu menggarisbawahi meningkatnya tantangan yang dihadapi Taliban hanya beberapa minggu setelah Taliban menguasai Afghanistan dalam kampanye kilat, yang berpuncak pada pengambilalihan Kabul pada 15 Agustus.
Jubir Taliban lainnya, Bilal Karimi menyatakan bahwa ada tiga tersangka pelaku peledakan pada Minggu di Kabul. Dia juga mengatakan pejuang Taliban tidak terluka.
Seorang warga Kabul, Mohammad Israil mengatakan dia mendengar “suara keras” dan melihat orang-orang melarikan diri.
Sebuah rumah sakit darurat yang didanai Italia di Kabul dalam cuitannya mengatakan telah menerima empat orang terluka akibat ledakan itu.
Daerah di sekitar masjid ditutup oleh Taliban, yang menjaga keamanan dengan ketat. Kemudian pada sore hari situs itu mulai dibersihkan. Satu-satunya tanda ledakan adalah kerusakan ringan pada lengkungan ornamen di gerbang masuk.
Kelompok ISIS telah meningkatkan serangan terhadap Taliban sejak pengambilalihan pertengahan Agustus, menandakan konflik yang meluas di antara mereka.
ISIS berusaha mempertahankan kehadiran yang kuat di provinsi timur Nangarhar, di mana mereka telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan di Ibu Kota provinsi Jalalabad.
Pada akhir Agustus, seorang pembom bunuh diri ISIS menargetkan upaya evakuasi Amerika di bandara internasional Kabul. Ledakan itu menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 tentara AS dan merupakan salah satu serangan paling mematikan di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.