
TIKTAK.ID – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah memerintahkan seluruh kader agar tidak memberikan tanggapan mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sikap AHY itu pun menjadi atensi dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“AHY meminta agar semua pengurus dan kader Partai Demokrat tidak membuat pernyataan mengenai koalisi Partai Demokrat di 2024, apalagi memasang-masangkan AHY dengan siapa pun,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar, seperti dilansir merdeka.com, Jumat (20/8/21).
Renanda menyebut AHY menginginkan seluruh kader merasa prihatin dengan kondisi rakyat yang saat ini tengah kesulitan akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, AHY meminta kader di seluruh daerah agar berperan aktif dalam membantu masyarakat.
Baca juga : PKS Klaim Banyak Pemimpin Berkualitas Akan Maju Pemilihan jika Presidential Threshold Turun
“Rakyat kini sedang susah, sehingga AHY minta pengurus dan kader untuk berkonsentrasi serta berkontribusi membantu sebisanya,” tutur Renanda.
Menurut Renanda, mengenai perintah tersebut, SBY juga sudah memberikan pesan agar Pemerintah dan rakyat bisa bahu membahu menghadapi Covid-19. Ia menyatakan bahwa SBY juga mengingatkan Pemerintah untuk selalu mendengar masukan dari masyarakat.
“Dalam situasi di mana Pemerintah dan rakyat harus bersama-sama mengatasi pendemi Covid-19 ini, maka Pak SBY meminta agar rakyat membantu Pemerintah. Sebaliknya, Pemerintah juga harus mau mendengarkan aspirasi dan masukan dari rakyat,” terang Renanda.
Baca juga : BNPT Deteksi Pihak-pihak yang Menggalang Simpatisan Terkait Isu Taliban
Sebelumnya, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menyatakan bahwa peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi presiden pada Pilpres 2024 akan semakin besar jika dipasangkan dengan cawapres yang tepat, yaitu AHY.
“Salah satu yang berpeluang mendampingi Anies tentu AHY, yang belakangan ini elektabilitasnya juga terus meningkat,” ungkap Esa, mengutip Wartaekonomi.co.id, (8/7/21).
Esa menilai AHY menjadi pilihan lantaran terlihat lebih bisa diterima pendukung fanatik Anies. Ia menganggap kehadiran AHY tidak mengganggu soliditas pendukung Anies, sehingga gerbong pendukung AHY juga dapat menyatu dengan mereka.
Baca juga : KASUM Desak Komnas HAM Tetapkan Kasus Munir Pelanggaran HAM Berat
Oleh sebab itu, kata Esa, bila Anies dan AHY berpasangan, maka duet tersebut akan sangat kompetitif. Ia menegaskan, keduanya memiliki peluang besar mengalahkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang elektabilitasnya cenderung statis.