
TIKTAK.ID – Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengungkapkan bahwa pertemuan antara tiga Ketua Umum partai politik, Golkar, PAN dan PPP, pada Kamis (12/5/22) di Menteng, Jakarta Pusat, adalah kode keras menuju koalisi Pemilu 2024. Dia menilai ketiga partai ingin memberikan alternatif pilihan, terutama pada Pilpres.
“Ini adalah kode keras koalisi. Walaupun tidak disampaikan secara eksplisit, tapi publik sudah bisa membaca ke arah sana. Munculnya Golkar, PAN, serta PPP bersama, memberi alternatif baru koalisi usai publik mempersepsikan Gerindra dan PDIP bakal berkoalisi di Pilpres 2024,” ujar Adi, seperti dilansir Sindonews.com.
Adi pun menganggap Golkar tampak tampil sebagai partai tengah yang mampu membangun koalisi agama-nasionalis dengan PAN dan PPP.
Baca juga : Golkar, PPP dan PAN Resmi Koalisi, Siap Usung Anies Jadi Capres?
“Golkar yang paling mudah diterima oleh partai-partai lain saat ini. Itu kelebihan Golkar daripada partai lain,” terang Adi.
Kemudian pengamat politik dan peneliti LIPI itu mencontohkan hambatan psikologis yang dihadapi bila PDIP berkoalisi dengan PKS atau jika Gerindra berkoalisi dengan Nasdem.
“Golkar tidak punya hambatan itu. Bahkan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, dapat diterima oleh semua partai,” ucap Adi.
Baca juga : Beredar Isu Airlangga Hartarto Bakal Dikudeta, Elite Golkar Ramai-ramai Menyangkal
Adi menjelaskan, bila terbentuk koalisi antara Golkar, PAN dan PPP, maka ketiga partai tersebut sudah mencapai ambang batas presidential threshold sebesar 115 kursi di DPR. Pasalnya, kursi ketiga partai itu telah mencapai 148 kursi.
“Bahkan, tidak menutup kemungkinan bakal ada partai lain yang bisa tergabung dalam koalisi yang dibangun oleh Golkar, PAN, dan PPP,” tutur Adi.
Menurut Adi, sosok Airlangga yang cair dan bisa diterima oleh semua partai, semakin meneguhkan dirinya sebagai sosok yang sangat kuat di internal Golkar. Dia pun mengaku tidak melihat ada sosok lain di Golkar yang memiliki elektabilitas lebih tinggi dari Airlangga. Untuk itu, kata Adi, Menko Perekonomian tersebut sangat layak diajukan sebagai Capres dari koalisi.
Baca juga : Polisi Gagalkan Penyelundupan 121 Ton Minyak Goreng ke Timor Leste, Begini Kronologinya
“Isu-isu pendongkelan yang coba dilakukan oleh segelintir internal Golkar saat ini sudah tidak relevan lagi. Terbukti, Airlangga tidak hanya mampu mengonsolidasikan kader-kader internal, melainkan juga mampu mengonsolidasikan diri dengan Ketum partai lain. Hal ini sangat strategis,” ungkap Adi.