TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pandemi virus Corona (Covid-19) telah memorak-porandakan perekonomian di berbagai negara. Jokowi bahkan juga menyinggung prediksi Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang menyebut dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar pada 1930.
“Dana moneter dunia, IMF bahkan memprediksi bahwa perekonomian dunia akan mengalami krisis keuangan terburuk sejak depresi besar di tahun 1930,” ujar Jokowi dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra yang disiarkan virtual, seperti dilansir Detik.com, Sabtu (8/8/20).
Kemudian Jokowi memaparkan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara yang anjlok akibat Corona. Ia mencontohkan Prancis yang minus 19%, India mengalami minus 18,9%, Inggris minus hingga 17,9%, Uni Eropa minus 14,4%, Singapura minus 12,6%, Jerman minus 11,7%, Amerika minus 9,5%, serta Korea Selatan minus 2,9%.
Baca juga : DKI Langganan Banjir tapi Tak Punya Pengukur Curah Hujan, Anies: Saya Betul-betul Shock!
Meski begitu, Jokowi menilai ada beberapa hal yang patut untuk disyukuri dari pandemi Corona ini. Ia menyatakan di antaranya inovasi yang dilakukan anak bangsa dalam bidang kesehatan yang dapat membantu menekan ketergantungan impor.
“Meski di tengah situasi yang berat seperti saat ini, namun kita wajib bersyukur. Sebab, muncul semangat gotong-royong, saling membantu, dan saling berbagi beban antara berbagai elemen masyarakat. Kita patut bersyukur karena muncul berbagai inovasi dari anak-anak bangsa untuk menciptakan berbagai produk di bidang kesehatan yang sebelumnya lebih banyak kita impor,” ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan, untuk menghadapi tantangan berat di pandemi Corona ini, masyarakat harus tetap beraktivitas menggunakan cara-cara baru untuk menjaga produktivitas bangsa.
Baca juga : Yes! Setelah Janji Bantuan 600 Ribu per Bulan, Jokowi Janji Luncurkan Pinjaman Tanpa Bunga
“Krisis yang sedang kita hadapi memberi banyak pelajaran berharga. Yang kurang perlu kita perbaiki, yang lemah kita perkuat, dan yang lambat kita percepat,” tutur Jokowi.
“Kita tidak cukup keluar dari krisis, tapi inilah momentum. Inilah saatnya kita untuk melakukan transformasi, meninggalkan cara-cara lama, membangkitkan kekuatan kita sendiri, dan melakukan lompatan-lompatan untuk kemajuan,” imbuh pria asal Solo itu.